Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021

Kamis, 28 Januari 2021
Istana Negara, Jakarta

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati, Ketua Komisi IX DPR RI;
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), beserta seluruh keluarga besar BKKBN;
Yang saya hormati, para peserta Rakornas;
Hadirin dan Undangan yang berbahagia.

Pada kesempatan yang berharga ini, saya ingin menyampaikan terima kasih, menyampaikan apresiasi, menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran BKKBN dan kader penggeraknya di desa-desa dan di kampung-kampung. Tadi saya mendapatkan informasi dari Pak Kepala BKKBN bahwa petugas penyuluh KB (Keluarga Berencana) desa dan sub petugas penyuluh KB seluruhnya berjumlah 1,2 juta (orang). Dan penyuluh KB-nya yang PNS 13.000 (orang). Kemudian petugas lapangan KB yang nonPNS ada 9.600 (orang). Tadi dr. Hasto (Kepala BKKBN) menyampaikan agar ini bisa ditambah, saya jawab “Bisa”. Karena memang yang dibutuhkan sekarang ini adalah yang ada di lapangan, yang operasional, yang langsung bisa menyentuh masyarakat sehingga bekerja melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan KB di tengah-tengah masyarakat, mewujudkan kampung KB di seluruh penjuru Tanah Air, mewujudkan keluarga yang berkualitas, mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.

Saya melihat kehadiran kader-kader KB, kader-jader penyuluh KB di kampung-kampung, di desa-desa bukan hanya untuk pengendalian kependudukan, tetapi juga memiliki tujuan besar untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga di tingkat kampung dan di desa dalam rangka mewujudkan keluarga kecil yang berkualitas, yang sehat, yang bahagia, dan sejahtera. Dan apa yang dikerjakan oleh BKKBN sangat strategis bagi masa depan bangsa dan negara kita, karena sesungguhnya keluarga adalah tiang negara. Jika setiap kelaurga hidup secara berkualitas maka Indonesia juga akan berkualitas, Indonesia juga akan sejahtera, dan jangan lupa di tengah keluarga yang sejahtera akan lahir keluarga yang sehat, keluarga yang cerdas.

Bapak/Ibu yang saya hormati,
Saya ingin menegaskan bahwa penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda. Mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi muda. Generasi muda yang baru berkeluarga maupun yang akan berkeluarga, jadi banyak keluarga-keluarga muda adalah mayoritas keluarga Indonesia sekarang ini dan ke depan, (tahun) 2025-2030-2035 akan muncul bonus demografi, puncaknya bonus demografi, dan itulah nanti yang mendominasi adalah keluarga-keluarga muda, keluarga-keluarga yang produktif yang ini kita semuanya harus tahu dan harus menyiapkan betul, sehingga pada saat Indonesia Emas (tahun 2045) itu yang muncul adalah keluarga-keluarga yang sehat, keluarga-keluarga yang produktif, keluarga-keluarga yang betul-betul memiliki kualitas. Karena di tangan mereka lah nasib bayi yang baru lahir maupun yang akan lahir ke depan.

Oleh Karena itu, saya mengajak BKKBN beserta seluruh jajarannya dari pusat sampai ke desa: Pertama, untuk menggunakan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan, dalam melakukan pemberdayaan, karena kelompok sasaran utama binaan Bapak/Ibu adalah generasi muda, keluarga-keluarga muda yang lebih berkarakter digital, semuanya punya gawai, semuanya punya gadgets, semuanya punya HP, dan sering melihat HP yang aktif di media sosial. Oleh karena itu, metode komunikasi BKKBN juga harus berubah. Harus berkarakter kekinian. Penyampaian-penyampaian informasi gunakan media-media yang kekinian, sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan.

Yang kedua, sosialisasi yang Bapak/Ibu sampaikan bukan hanya perihal jumlah anak dan jarak antarkelahiran, yang sangat penting untuk disosialisasikan adalah juga membangun ketahanan keluarga, membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang baik bidang kesehatan, bidang ekonomi, pendidikan anak, dan kebahagiaan keluarga. Mulai dari peranan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia.

Yang ketiga, ini baru saja kita putuskan 2-3 hari yang lalu, bahwa BKKBN akan mejadi ketua pelaksanaan dalam penanganan penurunan angka stunting yang dulu, 5 tahun yang lalu, berada di angka 37 persen, sekarang sudah turun menjadi 27,6 (persen) di 2019. Target kita di 2024 itu 14 persen. Bukan angka yang mudah tetapi saya meyakini kalau lapangannya dikelola manajemen yang baik, angka ini bukan angka yang sulit, 14 persen itu. Kemarin sudah didesain, nanti konsolidasi anggarannya seperti apa, konsolidasi program di bawahnya seperti apa, BKKBN akan mendorong dari kementerian/lembaga seperti apa, semuanya akan terdesain. Dan ini menjadi tugas Bapak/Ibu semuanya karena persoalan stunting harus mendapatkan perhatian serius. Sekali lagi, angka stunting kita di tahun 2019 masih di angka 27,6 persen. Angka ini diperkirakan akan naik karena adanya pandemi (tahun) 2020 dan sekarang ini.

Jadi, target (tahun) 2024, 14 persen itu bukan target yang enteng, tetapi kalau kita bekerja serius, lapangannya terkuasai, bekerja sama, berkolaborasi, saya kira penurunan angka stunting akan bisa kita lakukan secara signifikan. Saya tegaskan di sini bahwa sebagai ketua nanti pelaksanaan stunting ini, nanti seluruh kementerian/lembaga yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan ini, karena yang memiliki infrastruktur/organisasi sampai ke bawah adalah BKKBN, sekali lagi, kegiatan-kegiatan itiu nantinya akan dikoordinasi oleh Menko PMK dan ketua pelaksananya ada di Kepala BKKBN. Artinya apa, BKKBN memegang kendali pencegahan stunting mulai saat ini.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Dan dengan mengucap bismillahirahmanirrahim, Rapat Koordiasi Nasional/Rakornas Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021 saya nyatakan resmi dibuka.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om.