Peresmian Pengoperasian Palapa Ring

Senin, 14 Oktober 2019
Istana Negara, Jakarta

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamualaikum Warahmatulah Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Ketua DPR RI Ibu Puan Maharani,
Yang saya hormati Ketua DPD RI Bapak La Nyalla Mattaliti,
Yang saya hormati Ketua BPK RI Bapak Moermahadi, Bapak/Ibu Menteri Kabinet Kerja, seluruh gubernur yang hadir, bupati dan wali kota yang hadir,
Hadirin undangan yang berbahagia Bapak Panglima TNI, Bapak Kapolri, Bapak Ka.BIN, seluruh pejabat eselon 1.

Hadirin undangan yang berbahagia,
Untuk Indonesia bagian barat, Palapa Ring telah selesai tahun lalu. Tahun lalu selesai. Kemudian Indonesia bagian tengah awal tahun ini sudah selesai. Kemudian yang terakhir Indonesia bagian timur juga Agustus yang lalu telah selesai.

Apa yang ingin saya sampaikan? Dunia telah berubah dari era analog ke era digital. Dan teknologi digital sekarang ini telah menerobos batasan jarak, menerobos batasan waktu. Komunikasi, pengiriman informasi, bisa dilakukan sangat cepat tanpa kendala jarak dan waktu.

Teknologi digital, big data analytic, machine learning juga sangat mempermudah pekerjaan manusia, pekerjaan kita. Data dan informasi bisa dikumpulkan melalui perangkat digital, melalui internet of things, ada smartphone, ada smartwatch yang bisa terhubung dengan smarthome, smartoffice, dan smart-smart yang lain-lainnya.

Semuanya bisa mengumpulkan data tanpa pemakainya menyadari bahwa dia sedang menyumbang data-data. Manfaatnya bisa bermacam-macam: riset, perilaku manusia, bisa. Diambil dari sini. Hati-hati, perilaku kita bisa ketahuan. Perilaku satu kabupaten, satu provinsi, atau satu negara bisa ketahuan dari sini. Bisa dilakukan dengan sangat mudah, bisa real time.

Riset pasar, orang Papua senangnya apa, tahu. Maluku senangnya apa, tahu. Orang Kalimantan senangnya apa, tahu. Orang Jawa senangnya apa, tahu dari sini sehingga gampang, apa yang harus saya jual ke sebuah provinsi, apa yang harus saya jual ke sebuah kabupaten. Riset, selera konsumen menjadi kelihatan. Seleranya apa. Orang Indonesia ini senangnya apa. Kalau makan sukanya makan apa. Ngerti semua dari sini sehingga semuanya menjadi sangat akurat.

Hati-hati dengan ini. Jangan sampai data kita, selera konsumen, selera pasar, diketahui oleh negara lain sehingga mereka bisa menggerojoki kita dengan produk-produk sesuai dengan selera yang kita inginkan. Hati-hati dengan ini.

Pemerintah pun bisa memanfaatkan big data tersebut untuk melakukan telaah kebijakan. Sebagai contoh adanya aplikasi regulation technology yang bisa membantu pemerintah menjajaki rencana kebijakan dan menghitung risiko-risikonya. Dengan kata lain banyak manfaat bisa kita ambil dari konektivitas digital ini.

Memang kemarin yang paling berat, agak mundur, memang di Indonesia bagian timur karena medannya, terutama di Papua, medannya sangat berat sekali. Tadi bisa dilihat. Dan tidak semua yang ada di Papua menggunakan fiber optic baik di laut maupun di darat. Banyak yang memakai antena besar, memakai microwave. Beberapa kabupaten. Dan membawanya itu ke tempat-tempat yang ingin didirikan menaranya juga tidak mudah. Inilah kesulitan lapangan di Indonesia.

Saya kira sangat berbeda sekali kalau kita bandingkan negara-negara di sekitar kita. Ini negara besar, negara yang sangat besar, sangat luas sehingga kalau mundur-mundur sedikit sudah saya kira kita semuanya maklum, Pak Menteri. Tetapi yang jelas sekarang telah kita selesaikan.

Bapak/Ibu, hadirin yang berbahagia,
Beberapa tahun yang lalu pemerintah menyadari adanya ketimpangan yang tajam antardaerah dalam hal konektivitas digital. Saya sudah datang ke hampir semua daerah. Kalau malam, malam-malam jam 10-11 sudah mulai main, waduh ini kok lama, lamban sekali. Lemot sekali. Misalnya dulu di Wamena, di Rote Ndao misalnya, bisa kita lihat memang saat itu belum. Tapi yang sekarang saya belum nyoba. Nanti saya datang, setelah pelantikan saya mau datang, coba lagi. Ini benar-benar sudah on betul, on atau ndak. Kalau on oke, berarti cepat, kencang. Nah itu.

Ada wilayah yang konektivitasnya sangat kencang, ada yang konektivitasnya sangat lemah. Ini benar memang, saya alami. Saya kan senangnya nyoba-nyoba. Benar enggak sih, di sini masih lemot. Oh, benar. Bahkan ada yang blank, tidak ada. Jangankan mengirim video atau gambar, mengirim teks saja sangat lambat. Sambungan suara juga sering terputus-putus. Saya enggak tahu yang di Papua mengalami enggak? Benar, ngalami? Tapi sekarang sudah bagus? Benar? Ya coba nanti saya cek nanti coba kalau ke Wamena, Biak, atau Nabire mau saya cek lagi. Benar ndak sih ini.

Karena kalau ke sana pasti, ke Rote Ndao di NTT juga, komplainnya keluhan dari masyarakat “Pak ini di sini lemot banget, Pak. Kapan bisa cepat?” Ya ini mau saya coba benar enggak laporannya Pak Menteri tadi.

Sekali lagi, jangankan mengirim video ataupun gambar, mengirim teks saja lambat. Sambungan suara juga terputus-putus. Itupun sudah harus mendekat di bawah tower BTS. Jadi kalau pengin cepat cari BTS, di mana dekat, baru. Yang biasa masyarakat sebut sebagai pohon SMS. Dekat-dekat situ biar bisa SMS. Dekat pohon itu, pohon yang gede, tinggi. Dan mungkin sekarang bukan pohon SMS ya, mungkin pohon WA.

Oleh karena itu pemerintah berkomitmen untuk menuntaskan Palapa Ring sebagai infrastruktur tol langit kita. Kalau ada tol, jalan tol darat, ini ada tol langit. Tidak hanya memajukan sektor ekonomi, kita ingin ini bisa berguna bagi sektor ekonomi, tapi juga memajukan sektor sosial, budaya, politik, dan pemerintahan kita. Inilah nanti yang akan menyatukan negara kita Indonesia karena dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote semuanya bisa tersambung. Bisa berbincang-bincang, bisa saling mengenal di antara kita.

Konektivitas digital ini harus kita manfaatkan untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa, untuk penguatan persatuan kita, persaudaraan di antara kita. Untuk memperkuat dan memperbaiki pendidikan kita. Memfasilitasi lalu lintas ilmu pengetahuan dan menembus seluruh pelosok Nusantara. Dan untuk memperkuat perdagangan, kita menghubungkan produk-produk UMKM ke jaringan pasar nasional bahkan pasar global. Kalau nanti ini sudah bisa kita koneksikan, marketplace dari daerah disambungkan masuk ke marketplace nasional, marketplace nasional masuk lagi ke global marketplace. Saya kira keinginan kita itu dan juga untuk memperkuat industri kita agar semakin bisa berkompetisi, agar bisa kompetitif.

Namun demikian, harus diingat, perkembangan teknologi digital dan konektivitas yang semakin cepat tidak boleh disalahgunakan. Ujaran kebencian, enggak. Enggak boleh dipakai untuk ini. Ini bukan untuk hal-hal yang itu. Untuk fitnah, enggak. Untuk hoaks, enggak. Untuk fakenews, enggak. Ini yang harus dicegah.

Saling menjelekkan, saling mencela di media sosial harus dihentikan. Termasuk mencegah kejahatan siber dan kejahatan-kejahatan lainnya agar tidak semakin berkembang di negara kita.

Bapak/Ibu yang berbahagia,
Kehadiran Palapa Ring juga diharapkan mampu menghadirkan rasa adil bagi seluruh warga negara Indonesia. Setiap manusia Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses kemajuan teknologi ini dan terkonektivitas dengan sangat cepat. Seperti Palapa Ring barat, Palapa Ring tengah yang sudah mendahului dirasakan manfaatnya oleh rakyat, kita juga mengharapkan hal yang demikian terjadi di Palapa Ring timur agar bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua, di Maluku, dan di NTT. Pemerintah telah menyediakan backbone jaringan serat optik untuk konektivitas internet berkecepatan tinggi ini.

Bagi seluruh aparatur pemerintah, saya perintahkan agar memanfaatkan beroperasinya tol langit ini untuk mempercepat terwujudnya birokrasi yang efisien, birokrasi yang melayani, yang meningkatkan akuntabilitas publik, serta akurasi dalam kebijakan-kebijakannya.

Bagi seluruh rakyat Indonesia, saya berpesan. Gunakan konektivitas digital ini dengan baik, gunakan internet secara bijak, gunakan konektivitas digital ini untuk kebaikan kita bersama, untuk kerukunan, untuk persaudaraan, untuk persatuan kita sebagai sebuah bangsa serta untuk kesejahteraan dan kemajuan Indonesia.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, dan dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, saya resmikan pengoperasian Palapa Ring yang menghubungkan seluruh Ibu kota di 514 kota dan kabupaten, di seluruh Indonesia.

Wassalamualaikum Warahmatulah Wabarakatuh.