Peresmian Persemaian Mentawir

Selasa, 4 Juni 2024
Persemaian Mentawir, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semua.

Yang saya hormati para Menteri, Panglima TNI, (Pj.) Gubernur Kalimantan Timur, Bupati PPU;
Yang Mulia Duta Besar Negara-negara Sahabat, para Pimpinan Lembaga-lembaga Internasional;
Bapak-Ibu, Hadirin, dan Undangan yang berbahagia.

Dalam membangun Ibu Kota Nusantara, sebelum itu dimulai, saat itu saya perintahkan kepada Menteri KLHK Ibu Siti, Ibu Menteri, “Tolong yang dibangun pertama itu adalah persemaian karena nanti akan kita butuhkan untuk menghijaukan kembali Ibu Kota Nusantara, juga wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya,” sehingga kita juga memiliki persemaian besar dalam rangka rehabilitasi hutan untuk menanam kembali bekas-bekas tambang, dan itu bisa kita kerjakan kalau kita memiliki persemaian besar. Jangan sampai, kita sering dulu mencanangkan menanam sejuta pohon, menanam sejuta pohon di mana-mana, tapi nursery-nya enggak ada, persemaiannya enggak ada, dari mana bibitnya?!

Saya senang, setelah hampir satu setengah tahun, Persemaian Mentawir selesai pada hari ini. Dan dengan kapasitas 15 juta bibit, ini akan bisa kita pakai untuk merehabilitasi hutan kembali, kemudian juga untuk menanami, mereklamasi bekas-bekas tambang, baik dengan tanaman-tanaman yang cepat tumbuh/fast growing species dan tanaman-tanaman yang lan.

Yang saya senang, selama ini dibangun—saya ke sini mungkin sudah enam atau tujuh kali—banyak sekali bibit-bibit yang pohonnya sudah tidak ada, tetapi bibitnya bisa dihadirkan di Persemaian Mentawir ini, sungkai misalnya, ada. Dan pohon-pohon endemik, tanaman-tanaman endemik yang ada di Kalimantan, semuanya ada di Persemaian Mentawir ini, baik meranti, kapur, bengkawang, ulin, bangkirai, dan juga ada bibit jambu-jambuan yang nanti akan ditanam di beberapa titik untuk makanan satwa, makanan burung sehingga muncul kembali satwa-satwa yang dulunya sudah berkurang atau enggak ada, menjadi ada.

Dan yang saya senang yang kedua, di sini juga dimulai pembangunan pusat plasma nutfah yang di dalamnya ada bio bank dan juga seed bank tanaman-tanaman, misalnya sorea, (triuf balanov) yang barangnya sudah sulit, sekarang diadakan kembali yang nanti akan dibuat bibit, baik lewat kultur jaringan dan lain-lainnya/tissue culture, sehingga kita akan memiliki kembali tanaman-tanaman yang dulunya banyak sekali ada di hutan-hutan tropical rainforest yang ada di Kalimantan.

Dan juga sperma satwa-satwa yang sudah mulai sangat berkurang juga sudah ada, yang nantinya itu bisa dipakai untuk bayi tabung hewan-hewan yang sudah tidak ada. Saya senang itu barangnya sudah ada di IPB sebagian, dan nanti akan diperkaya lagi apabila di sini menjadi pusat plasma nutfah, dan itulah yang lama kita inginkan, dan kita harapkan betul-betul sekarang ada.

Dan juga tidak hanya Persemaian Mentawir, kita memiliki persemaian di Rumpin, di Jawa Barat, kita memiliki khusus untuk mangrove di Provinsi Bali, di Denpasar, dan di tempat-tempat lainnya yang tadi sudah disampaikan oleh Bu Menteri Kehutanan. Ini menjadi sebuah komitmen terhadap global, mengenai perubahan iklim yang telah kita tanda tangani.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim,  pada pagi hari ini saya resmikan Persemaian Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Terima kasih.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.