Peringatan Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943
Om Swastiastu.
Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Dharma Adhyaksa, para Sulinggih dan Pinandita;
Yang saya hormati, Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat;
Yang saya hormati, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta;
Yang saya hormati, seluruh umat Hindu di seluruh pelosok Tanah Air;
Para Undangan dan Hadirin yang berbahagia.
Pertama-tama, atas nama pemerintah dan pribadi saya menyampaikan Selamat Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943 kepada umat Hindu di seluruh Tanah Air, Indonesia.
Saya juga menyampaikan terima kasih kepada umat Hindu yang telah menjalankan rangkaian Hari Suci Nyepi tahun ini dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai Nyepi yang menuntun umat Hindu melaksanakan catur brata penyepian:
Pertama, amati geni: tidak menyalakan api, mengendalikan seluruh hawa nafsu;
Kedua, amati karya: tidak melakukan kerja fisik, fokus melakukan meditasi atau introspeksi diri;
Ketiga, amati lelungan: tidak bepergian, tentu saja tidak membuat atau hadir dalam kerumunan;
Keempat, amati lelanguan: tidak menikmati segala macam hiburan, fokus merasakan ketenangan, kejernihan, kedamaian, dan kesucian hati.
Dengan menjalankan rangkaian Nyepi ini, umat Hindu memberikan jeda waktu kepada alam semesta untuk menata kembali keseimbangannya, memuliakan alam, dan juga akan memuliakan harkat dan martabat kemanusiaan kita.
Saudara-saudaraku umat Hindu yang saya cintai,
Dalam menjalankan ajaran Dharma, umat Hindu di Indonesia selalu menyatu dengan adat dan budaya bangsa yang adiluhung, senantiasa menjaga warisan budaya bangsa, menjaga mahakarya nusantara yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di Jawa, kita punya banyak candi yang menyimpan sejarah dan nilai-nilai luhur. Ada Candi Prambanan yang sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai situs warisan dunia. Candi Prambanan, seperti halnya Candi Borobudur, adalah mahakarya yang membuktikan kemampuan dan keunggulan bangsa kita di masa lalu, memberikan pesan-pesan bermakna yang terukir indah dalam relief-relief candi.
Candi Prambanan dibangun berdampingan dengan Candi Sewu yang bercorak Buddha. Ini mengajarkan kepada kita semuanya bahwa toleransi dan hidup rukun berdampingan antarumat beragama sudah dipraktikkan sejak dulu. Bhinneka Tunggal Ika merupakan DNA bangsa Indonesia.
Warisan bersejarah ini sangat potensial untuk dikembangkan dan dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa, sebagai sumber pembelajaran nilai-nilai luhur bangsa untuk kemajuan riset dan ilmu pengetahuan, dan juga dapat dikembangkan dan dikemas secara profesional sebagai tujuan destinasi wisata yang mampu menarik lebih banyak wisatawan domestik dan mancanegara untuk lebih mengenal dan mencintai peninggalan bersejarah bangsa kita, dan tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar.
Hadirin yang saya hormati,
Terakhir, saya mengajak umat Hindu di seluruh tanah air menjadikan peringatan Nyepi tahun ini sebagai momentum untuk introspeksi (mulat sarira), menata kembali sikap dan perilaku kita dalam menjaga keharmonisan dengan alam, dengan sesama, dan dengan Sang Pencipta, sehingga pergantian Tahun Baru Saka ini akan bisa memberikan vibrasi positif bagi kehidupan kita yang baru untuk selalu memayu hayuning bhawono, sebagai gargita untuk bersama mewujudkan keharmonisan, kedamaian, dan jagadhita.
Terima kasih.
Om Shanti, Shanti, Shanti Om.