Pernyataan Menteri Pertahanan RI pada Sidang Kabinet Paripurna Perdana
Terima kasih Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden,
Saudara-saudara sekalian.
Saya tidak memberi pengarahan, tapi saya memberi beberapa komentar.
Yang pertama tentang IKN. Saya kira supaya jelas dan tadi sudah saya tegaskan beberapa kali bahwa IKN ini akan kita tuntaskan, akan kita selesaikan dengan baik karena memang sangat dibutuhkan. Tadi Bapak Presiden menyampaikan soal pemerataan dan keinginan kita untuk juga meringankan daya dukung Pulau Jawa terhadap konsentrasi populasi dan konsentrasi kegiatan.
Komentar saya, tentunya kepada Otorita, pertama, terima kasih atas jerih payah dan prestasi yang sudah dicapai.
Saya sebagai anak bangsa melihat, saya juga cukup bangga, nuansa budaya bangsa kita sangat kuat, dan ini juga membesarkan hati kita semua ya. Ini juga membuat saya ingin cepat beroperasi di sini, Pak.
Pak Jokowi yang susah-susah, yang menikmati pertama saya. Ya itulah takdir, Pak, begitu. Minta maaf, Pak.
Tapi ini kebanggaan, Pak. Jadi, saya bertekad juga untuk tegaskan di sini bahwa kita akan lanjutkan, kalau bisa kita percepat.
Dan saya di sini, khususnya juga terima kasih dukungan Pak Presiden Jokowi dan semua rekan menteri, menko, sekali lagi Menteri Keuangan, Menko Perekonomian yang terus membantu saya menyiapkan APBN yang akan datang. Ini sangat-sangat membuat saya optimistis. Walaupun tantangan global besar, tapi kekuatan kita besar. Dan dukungan Pak Presiden, sekali lagi saya sampaikan, dan semua menteri membuat saya sangat optimis.
Dan untuk ini juga saya ingin meyakinkan Otorita bahwa ruang anggaran yang kita siapkan cukup besar dan kita bisa, saya kira, selesaikan beberapa hal yang penting dalam IKN ini. Kalau menurut saya, intinya adalah, ibu kota negara intinya adalah pusat pemerintahan, berarti yudikatif, eksekutif, dan legislatif, berarti Gedung MPR-DPR menjadi prioritas, dengan perumahan anggota DPR-MPR dan ruang kantornya, dan juga MA, MK juga sangat-sangat mendesak menurut saya. Jadi, kalau bisa, mungkin Otorita sudah bisa mulai mungkin membuat sayembara untuk desain yang bagus, yang tidak bertentangan atau bertabrakan dengan desain yang sudah ada.
Dari MPR-DPR, kemudian yudikatifnya. Kalau itu sudah selesai, sebetulnya secara substansi ibu kota pemerintah sudah bisa beroperasi di sini. Kita tidak perlu tunggu yang lain-lain. Saya kira yang lain-lain itu akan menyusul.
Saya kira itu komentar saya, Bapak Presiden, untuk Otorita.
Yang kedua, bagaimanapun saya dididik untuk selalu menghadapi kemungkinan yang paling jelek. Karena kita inginnya forest city, berarti masalah hutan itu sangat besar, berarti kita harus siap untuk bencana bahaya kebakaran. Nah, ini kita harus siap dengan teknologi yang ada dan mungkin ada perencanaan yang lebih besar menghadapi kemungkinan yang paling jelek. Teknologi, mungkin dengan pemantauan, dengan juga penambahan, saya kira, penambahan pemadam kebakaran, tim-tim pemadam kebakaran, mungkin koordinasi.
Kita harus juga bantu badan bencana alam/BNPB ya. BNPB mungkin harus dikonsentrasikan. Tidak boleh ada sedikit pun peluang yang mengancam ibu kota negara.
Karena kita desainnya forest city, berarti forest-nya masuk ke city. Dan untuk itu, saya sangat berterima kasih ada penambahan embung-embung yang demikian besar.
Saya kira itu, Bapak Presiden, komentar dari saya.
Saya optimistis, selesainya pusat pemerintahan dengan investasi yang lain akan mengundang investor lebih besar lagi.
Demikian.
Terima kasih