Pernyataan Pers Bersama Presiden Republik Indonesia dan Perdana Menteri Republik Demokratik Timor-Leste
Selamat datang kembali di Indonesia, Perdana Menteri Taur Matan Ruak.
Saya masih ingat kunjungan Yang Mulia ke Indonesia tahun 2014 dan 2015 sebagai Presiden Timor Leste. Tahun lalu Indonesia juga menerima kunjungan Presiden Ramos-Horta. Intensitas kunjungan ini mencerminkan untuk terus memperkuat kerja sama di antara kita. Dan dalam pertemuan tadi, saya menyampaikan beberapa hal.
Yang pertama, saya menekankan pentingnya kerja sama ekonomi. Saya menyambut baik terus meningkatnya hubungan perdagangan kedua negara dan kita berkomitmen untuk mengintensifkan pembahasan mengenai pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan antara NTT dan Oecusse. Dan untuk mendukung kerja sama ekonomi, khususnya pengembangan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan, kita sepakat untuk mendorong dimulainya perundingan pembentukan Bilateral Investment Treaty.
Saya juga menyambut baik peningkatan konektivitas darat, antara lain melalui peluncuran perdana trayek rute Kupang-Dili dengan bus, trayek bus. Secara khusus, saya juga mendorong agar biaya logistik transportasi laut untuk kegiatan bisnis dapat diturunkan.
Yang kedua, pengelolaan kawasan perbatasan. Kita telah menyepakati untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa pada tahun ini yaitu segmen Noel Besi-Citrana dan segmen Bidjael Sunan-Oben. Penyelesaian perlindungan batas darat ini penting untuk dapat memulai perundingan maritim serta mendorong pembangunan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) di Oepoli.
Ketiga, perkuatan kerja sama pembangunan. Sejak tahun 2006, terdapat 258 kegiatan kerja sama pembangunan Indonesia dengan Timor-Leste yang melibatkan ribuan peserta Timor-Leste. Dan, dalam dua tahun terakhir Indonesia juga telah memberikan 489 beasiswa bagi pelajar Timor-Leste. Indonesia berkomitmen untuk terus melanjutkan kerja sama pembangunan terutama melalui penguatan kapasitas SDM.
Dan selain ketiga isu bilateral tersebut, saya juga menyinggung mengenai Keketuaan Indonesia di ASEAN sesuai hasil KTT ASEAN di Phnom Penh, Timor-Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota ASEAN. Roadmap untuk keanggotaan penuh sedang dipersiapkan, dipimpin oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini. Dan Timor-Leste telah mengikuti pertemuan-pertemuan ASEAN dengan status sebagai observer, termasuk pertemuan para Menlu ASEAN awal (bulan) Februari yang lalu.
Saya persilakan yang Mulia Perdana Menteri Taur Matan Ruak untuk menyampaikan pandangannya, saya persilakan.