Pertemuan Dengan Para Gubernur Seluruh Indonesia

Selasa, 13 Agustus 2024
Ruang Sidang Kabinet, Istana Garuda, IKN

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Syalom,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.

Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden;
Yang saya hormati para Menteri, Panglima TNI, Kapolri;
Bapak-Ibu Gubernur yang saya hormati.

Yang pertama, saya ingin menyampaikan bahwa gubernur adalah ujung tombak penyambung antara daerah dan pusat, dan sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. Gubernur harus betul-betul paham skala prioritas, prioritas, dan arah kebijakan pemerintah pusat sehingga bisa mengawal, memonitor bupati/wali kota, agar daerah bisa sejalan dan inline dengan pemerintah pusat, utamanya yang berkaitan dengan prioritas-prioritas untuk pembangunan yang strategis. Jangan sampai pemerintah pusat ke utara, daerah ke selatan. Apa pun prioritas dan arah pemerintah daerah betul-betul harus sejalan, betul-betul harus inline dengan pemerintah pusat agar program-program yang ada betul-betul dukungan dari daerah itu nyata dan ada.

Saya berikan contoh. Ada waduk, karena memang biayanya besar, pasti dibangun oleh pemerintah pusat. Irigasi yang primer mungkin juga masih (dibangun oleh) pemerintah pusat. Tetapi untuk sekunder dan tersier, untuk bisa masuk ke sawah, mestinya itu dikerjakan oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.

Tapi dalam kenyataannya, ada 1, 2, 3, 4, 5, 6 yang waduknya sudah, tapi irigasi sekunder dan tersiernya untuk masuk ke sawah itu tidak ada. Mestinya kalau seperti itu, disampaikan saja ke pemerintah pusat lewat gubernur, tidak memiliki kemampuan untuk membuat itu sehingga pemerintah pusat diminta untuk membantu.

Ada, yang kedua, pelabuhan, tapi jalan akses menuju ke pelabuhan meskipun juga hanya 6 kilometer sudah sekian tahun tidak dikerjakan sehingga pelabuhannya tidak bisa berjalan dengan baik. Sebenarnya enggak apa-apa kalau memang tidak memiliki kemampuan. Ya tulis saja ke pemerintah pusat, bisa diserahkan ke Kementerian PU, (apalagi) sekarang kita kan punya Inpres Jalan Daerah yang saya kira ini akan sangat membantu kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan jalan akses seperti itu.

Kemudian yang kedua, pemerintah provinsi agar betul-betul bisa mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan setiap kabupaten/kota. Saya melihat misalnya ada kabupaten yang anggarannya sangat besar sekali, tetapi arah programnya tidak jelas. Banyak yang dipakai untuk hibah-hibah. Jadi, tentu saja saja arahnya ke politik.

Padahal, kalau itu bisa diarahkan, kan bisa mungkin jadi rumah sakit, sepuluh saja bisa, atau universitas bisa, hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan. Saya kira hal-hal seperti ini yang Bapak-Ibu Gubernur bisa mengarahkan sekali lagi sehingga bisa sejalan dan inline dengan pemerintah pusat, terutama yang berdampak  kepada masyarakat.

Dan juga kerja sama antardaerah itu agar didorong, betul-betul bisa terjadi sehingga satu masalah, misalnya urusan sampah, bisa diangkat oleh satu, dua, tiga daerah, sehingga akan lebih meringankan.

Yang ketiga, yang berkaitan dengan data, saya minta agar pemerintah provinsi juga mengarahkan pemerintah kabupaten dan kota untuk backup data yang ada itu betul-betul (diberikan). Kalau bisa, backup datanya itu berlapis sehingga, kalau di-hack satu, masih punya dua atau tiga. Itu penting sekali ke depan, dan agar sekali lagi kabupaten dan kota diarahkan untuk ke sana.

Yang terakhir, yang berkaitan dengan PON di Aceh dan Sumut, saya kira venue dan acara kemarin saya tanyakan kepada Mendagri dan Menpora sudah (tinggal) kurang sedikit, sudah siap. Tapi saya minta untuk provinsi yang lain, yang berkaitan dengan KONI tolong ditanyakan betul, dikoordinasikan dengan KONI untuk utamanya membantu pelatihan cabang-cabang olahraga yang ada. Masih banyak yang mengeluh, belum ada bantuan dari provinsi, kabupaten, maupun kota. Apa pun, ini nanti kalau ada di sini ada Bapak Gubenur yang ingin naik elektabilitasnya, ini kalau ada atlet yang dapat medali emasnya banyak, kan bisa menaikkan elektabilitas.

Kemudian juga, yang kedua, membiayai transportasi, membantu membiayai transportasi menuju Sumut dan Aceh, termasuk juga untuk makan agar dilihat betul. Jangan sampai nanti ada suara-suara bahwa atlet enggak makan gara-gara anggarannya enggak ada. Masih ada keluhan seperti itu dari KONI, yang saya dengar. Ini agar betul-betul disiapkan semuanya.

Saya rasa itu sedikit yang bisa saya sampaikan. Kalau ada hal-hal yang akan disampaikan, saya silakan kepada Gubernur.

(Pertemuan dilanjutkan bersama para gubernur)