Pidato Presiden Republik Indonesia Pada Climate Adaptation Summit (CAS) 2021
Yang Mulia,
Dampak iklim sangat nyata di hadapan kita. Apalagi untuk negara-negara kepulauan seperti Indonesia. Perubahan siklus iklim mengharuskan petani dan nelayan beradaptasi menghadapi ketidakpastian. Meningkatnya permukaan laut mengharuskan penduduk pesisir dan pulau kecil untuk tetap dapat bertahan. Meningkatnya bencana alam termasuk banjir dan kekeringan mengharuskan rakyat bersiap siaga.
Pandemi Covid-19 membuat tantangan semakin kompleks dan berat. Untuk itu, kita harus mengambil langkah luar biasa. Pertama, semua negara harus memenuhi kontribusi nasional bagi penanganan perubahan iklim atau NDC (Nationally Determined Contribution). Indonesia telah memutakhirkan NDC untuk meningkatkan ketahanan dan kapasitas adaptasi.
Kedua, seluruh potensi masyarakat harus digerakkan. Indonesia melibatkan masyarakat untuk mengendalikan perubahan iklim melalui program “Kampung Iklim” yang mencakup 20.000 desa di tahun 2024.
Ketiga, kemitraan global harus diperkuat. Indonesia memprioritaskan kerja sama peningkatan kapasitas dalam menghadapi perubahan iklim bagi sahabat kami di Pasifik. Tentunya, negara maju harus memenuhi komitmennya.
Keempat, kita harus terus memajukan pembangunan hijau untuk dunia yang lebih baik.
Yang Mulia,
KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ini harus dapat melipatgandakan aksi iklim dunia melalui solidaritas, kolaborasi, dan kepemimpinan kolektif global. Dan, mengawal detail pelaksanaannya di masing-masing negara.
Terima kasih.