Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama (Rakornas FKUB) Tahun 2020

Selasa, 3 November 2020
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua, 
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan. 

Yang saya hormati, Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Prof. K.H. Ma’ruf Amin;
Yang saya hormati, Menteri Kabinet Indonesia Maju;
Yang saya hormati, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi, Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia;
Yang saya hormati, Pimpinan Majelis Keagamaan tingkat pusat, para Pimpinan Organisasi Keagamaan di tingkat pusat; 
Hadirin dan seluruh masyarakat Indonesia yang saya cintai. 

Kebinekaan termasuk keberagaman agama, merupakan anugerah dari Allah Swt., anugerah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada bangsa Indonesia. Anugerah ini harus terus kita jaga, kita rawat menjadi kekuatan bangsa kita, Indonesia. Kita patut bersyukur, karena di tengah dinamika sosial dan politik global yang penuh gejolak, kita bangsa Indonesia bisa tetap hidup rukun dalam kemajemukan, saling mengayomi, saling melindungi sebagai saudara. Saudara sebangsa dan se-Tanah Air. 

Kerukunan antarumat beragama tidak muncul secara tiba-tiba. Kerukunan itu merupakan hasil dari kesadaran bersama bahwa perpecahan dan egoisme golongan akan membawa kehancuran. Kerukunan itu hasil dari ikhtiar bersama untuk hidup saling menghormati dan tidak memberi ruang bagi tumbuhnya saling curiga, tidak membiarkan berkembangnya benih-benih kebencian, benih-benih permusuhan, yang akhirnya akan menghancurkan persatuan dan persaudaraan di antara kita.

Untuk itu, pemerintah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja para penggerak dan aktivis kerukunan umat beragama dalam merawat kerukunan dan toleransi di masyarakat, terutama di level akar rumput. Atas kerja sama Bapak/Ibu, kita bisa menikmati kehidupan berbangsa yang kondusif dan harmonis.

Bapak, Ibu, hadirin yang saya hormati, 
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merupakan miniatur kebinekaan Indonesia. Saya berharap, tidak ada satu pun yang ditinggalkan atau pun dipinggirkan. FKUB hendaknya menjadi tenda bangsa yang mengayomi semua umat beragama dari beragam kelompok. Komitmen ini harus tertanam kuat dalam kesadaran para tokoh dan aktivis FKUB di semua tingkatan. Pemerintah mendukung agar peran-peran FKUB semakin optimal dalam menyemai nilai-nilai moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan pilihan yang tepat dan selaras dengan jiwa Pancasila di tengah adanya gelombang ekstremisme di berbagai belahan dunia. 

Tantangan kehidupan beragama, kian hari kian berat. Kehadiran media sosial dalam mewarnai kehidupan beragama dewasa ini, tidak bisa diabaikan. Tidak jarang, media sosial membawa toksik, membawa racun, seperti hoaks dan ujaran-ujaran kebencian yang justru menimbulkan perpecahan. Untuk itu, dibutuhkan figur tokoh-tokoh agama yang mempersatukan, tokoh-tokoh agama yang merangkul, tokoh-tokoh agama yang piawai melunakkan perbedaan pilihan dan paham menjadi kekuatan sehingga umat tidak terjebak pada pandangan-pandangan yang ekstrem dan melegalkan kekerasan.

Hadirin yang saya muliakan, 
Terakhir, saya harap pertemuan penting ini akan melahirkan rumusan-rumusan visioner dan rencana-rencana program strategis untuk meneguhkan nilai-nilai moderasi dan toleransi beragama. Saya juga berharap, forum ini juga bisa menjadi ajang dialog atas berbagai permasalahan yang masih mengganjal dan menemukan jalan keluar yang konstruktif bagi kerukunan antarumat beragama di Indonesia. 

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. 

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, 
Om Shanti Shanti Shanti Om, 
Namo Buddhaya