Rapat Terbatas Mengenai Akselerasi Implementasi Program Infrastruktur
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, seluruh Menko, Bapak/Ibu Menteri dan Kepala Lembaga yang hadir.
Rapat terbatas sore hari ini akan dibahas mengenai program, akselerasi program infrastruktur.
Yang pertama, saya ingatkan bahwa pembangunan infrastruktur harus difokuskan pada memperlancar konektivitas di sepanjang rantai pasok yang menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi rakyat, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, industri termasuk di dalamnya UMKM sehingga infrastruktur yang kita bangun betul-betul memiliki impact pada indeks logistik performance kita. Serta memiliki dampak pada peningkatan daya saing produk-produk ekspor negara kita.
Yang kedua, kita akan meneruskan pembangunan modernisasi moda transportasi masal, seperti MRT, LRT, dan juga kereta cepat terutama di kota-kota besar agar keseluruhan dari sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien, semakin ramah lingkungan, dan terkoneksi secara menyeluruh.
Yang ketiga, saya juga minta dilakukan pembenahan terus-menerus pada manajemen rantai pasok konstruksi, mulai dari penyiapan SDM, peralatan, material, inovasi, teknologi, dan juga pendanaan. Dalam penyiapan material konstruksi saat ini, masih terjadi gap antara supply dan demand, misalnya kebutuhan aspal sebesar 150 ribu ton baru terpenuhi 70 persen kemudian kebutuhan baja 9 juta ton baru terpenuhi 60 persen, ini artinya kita perlu memperkuat industri pendukung infrastruktur.
Dan terkait dengan pembiayaan, tidak mungkin semua infrastruktur dibiayai oleh APBN. Oleh karena itu, kita tawarkan model pembiayaan kreatif, hybrid financing, seperti KPPU, kerja sama pemerintah dan badan usaha, lalu juga pembiayaan investasi non-anggaran pemerintah (PINA) karena itu, ekosistem investasi di seluruh sektor infrastruktur harus segera diperbaiki dan di-reform sehingga memiliki daya tarik dan daya saing investasi yang semakin baik.
Yang keempat, saya ingatkan kembali agar proyek-proyek infrastruktur jangan semuanya diambil oleh BUMN. Ini penting, digarisbawahi. Jadi proyek-proyek yang besar-besar sama yang kecil-kecil yang seringkali bukan hanya melibatkan anak-anak BUMN tapi juga sampai ke cucu-cucu BUMN. Berilah ruang yang lebih luas pada swasta, pada pengusaha lokal, pada pengusaha kecil dan menengah, tenaga kerja lokal, agar terlibat dalam pembangunan infrastruktur dan saya yakin, semangat kolaboratif kita akan mampu mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur di Tanah Air.
Saya rasa itu sebagai pengantar, saya persilakan Pak Menko Perekonomian kemudian Menteri PUPR.
(Rapat Terbatas dilanjutkan secara tertutup)