Rapat Terbatas Mengenai Antisipasi Dampak Kekeringan Terhadap Ketersediaan Bahan Pangan Pokok

Selasa, 5 Mei 2020
Istana Merdeka, Jakarta

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati, Bapak Wakil Presiden.

Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati,
Rapat terbatas pagi hari ini, kita akan bicarakan, bahas mengenai antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok. Saya sudah menyinggung beberapa kali mengenai peringatan dari FAO (Food and Agriculture Organization) mengenai krisis pangan dunia. Oleh sebab itu, urusan yang berkaitan dengan musim kemarau harus betul-betul kita hitung benar-benar. Karena berdasarkan prediksi dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika), 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim ke depan akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya. Oleh sebab itu, antisipasi, mitigasi, harus betul-betul disiapkan sehingga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu.

Ada beberapa hal yang ingin saya tekankan: Yang pertama, ketersediaan air di daerah sentra-sentra produksi pertanian, ini merupakan kunci. Oleh sebab itu, ini harus disiapkan dari sekarang, mulai dari penyimpanan air hujan kemudian memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya, ini penting.

Yang kedua, percepatan musim tanam. Ini kita harus manfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini. Harus dipastikan bahwa petani tetap berproduksi, harus tetap bertanam dengan menerapkan protokol kesehatan. Oleh sebab itu, ketersediaan sarana-sarana produksi pertanian, baik yang berkaitan dengan bibit, pupuk harus betul-betul ada dan harganya terjangkau. Kemudian kemarin juga sudah dibicarakan mengenai stimulus ekonomi untuk petani, ini agar nanti juga dipertajam lagi.

Yang ketiga, mengenai manajemen pengelolaan stok untuk kebutuhan pokok, untuk bahan-bahan pokok. Hitung-hitungannya betul-betul harus detail, Bulog tetap harus membeli gabah dari petani sehingga harga di petani menjadi lebih baik.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan.

(Rapat Terbatas dilanjutkan secara tertutup)