Rapat Terbatas Mengenai Lanjutan Pembahasan Food Estate
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang saya hormati, Bapak Wakil Presiden;
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati.
Sebelumnya, saya ingin mengingatkan bahwa penyediaan cadangan pangan nasional ini adalah agenda strategis yang harus kita lakukan dalam rangka mengantisipasi kondisi krisis pangan akibat pandemi Covid-19 yang sudah berkali-kali diingatkan oleh FAO (Food and Agricultural Organization) mengenai krisis pangan dunia. Hal ini juga mengantisipasi perubahan iklim serta juga tidak kalah pentingnya adalah mengurangi ketergantungan kita pada impor pangan, ini penting.
Kita telah menyiapkan, sementara ini dua lokasi, yaitu di Kalimantan Tengah kemudian di Sumatera Utara. Di Kalimantan Tengah di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Kemudian di Sumatera Utara, di Kabupaten Humbang Hasundutan. Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu meskipun juga ada rencana akan kita lanjutkan setelah ini, sudah mulai pengerjaan di lapangan untuk di provinsi yang lain yaitu di (Provinsi) Papua maupun di NTT dan di Sumatera Selatan. Tetapi ini akan kita diskusikan setelah yang dua ini betul-betul sudah bisa berjalan.
Sudah ada sejumlah progresdi lapangan meskpun masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area food estate, kemudian ini menimbulkan sedikit masalah tetapi saya yakin dan saya minta Menteri ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) ini bisa menuntaskan ini karena ini menyangkut sebuah area yang sangat luas.
Yang kedua, mengenai perumusan rencana induk pelaksanaan food estate, rumusan masterplan, ini juga penting sekali sehingga keseluruhan dari berbagai aspek itu bisa dilihat dan bisa segera diselesaikan baik untuk yang di daerah irigasi di Kalimantan Tengah seluas 148 ribu hektare, ini yang dipakai untuk tanam padi, dan juga yang lahan yang di luar nonirigasi seluas 622 ribu hektare yang ini akan dikembangkan untuk tanaman singkong, jagung, dan lain-lainnya, serta peternakan.
Yang ketiga, yang berkaitan dengan infrastruktur pendukung akses jalan yang juga ini segera dikerjakan di lapangan, sehingga nantinya kita harapkan berbagai alat mesin pertanian modern yang besar-besar ini tidak mengalami kesulitan apabila ingin masuk ke lapangan.
Yang terakhir, saya minta pengembangan food estate ini betul-betul, sekali lagi, dikalkulasi secara matang mengenai siapa yang akan mengelola, kejelasannya, tanaman apa yang akan dikembangkan betul-betul lewat data sains lapangan, sehingga benar-benar tanaman yang ingin kita tanam itu betul-betul sesuai. Kemudian teknologi apa yang akan dipergunakan, ini, dan yang terakhir mengenai masalah pembiayaan sehingga model bisnis ini nanti, kalau sudah benar model bisnis ini, akan kita gunakan di lokasi untuk provinsi-provinsi yang lainnya. Tapi ini saya kira harus benar dulu.
Saya rasa itu.
(Rapat Terbatas dilanjutkan secara tertutup)