Rapat Terbatas Mengenai Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) Tahun 2020
Yang saya hormati, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia,
Bapak/Ibu sekalian seluruh menteri serta Gubernur Provinsi Papua.
Rapat terbatas siang hari ini akan dibahas mengenai persiapan penyelenggaraan PON dan Peparnas tahun 2020 di Papua. Perlu saya ingatkan bahwa ini adalah event olahraga terbesar di negara kita dan akan diikuti oleh puluhan ribu atlet dan official dari 34 provinsi di seluruh Tanah Air.
Saya ingin mengingatkan bahwa PON bukan hanya ajang kompetisi olahraga semata. Namun PON adalah arena kita bersama untuk merayakan keragaman, mempertebal semangat persaudaraan kita sebagai bangsa dan juga arena memperkuat persatuan dan kesatuan.
Waktu kita tinggal setahun lagi dan dalam rapat terbatas ini saya ingin menekankan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung penyelenggaraan PON, mulai dari pembangunan venue, nonvenue, hingga kesiapan akomodasi bagi atlet dan official yang akan datang ke Papua sangat diperlukan.
Saya minta para menteri terkait, Gubernur Papua juga, untuk terus terjun langsung memantau, mengecek perkembangan dan persiapan di lapangan. Lakukan evaluasi secara berkala tentang masalah dan kemajuan yang sudah dicapai di lapangan.
Terkait dengan pembangunan infrastruktur pendukung, saya minta agar dipikirkan tidak hanya pada saat PON saja, tetapi juga pemanfaatan pascapenyelenggaraan PON dan Peparnas 2020.
Jangan sampai setelah pelaksanaan PON dan Peparnas, sarana dan prasarana olahraga yang sudah dibangun dengan biaya yang tidak sedikit justru tidak dimanfaatkan sehingga menjadi rusak dan tidak terawat.
Saya minta Bapak Gubernur untuk membuat rencana pemanfaatan sarana prasarana olahraga ini, terutama untuk pembinaan bibit-bibit unggul, anak-anak Papua di bidang olahraga dan saya yakin Tanah Papua akan lahir talenta-talenta yang hebat di bidang olahraga, termasuk sepak bola, atletik, dan cabang-cabang olahraga lainnya.
Yang terakhir, dalam hal menuju ke persiapan 2020, apabila ada hambatan-hambatan agar disampaikan secara terbuka di siang hari ini untuk bisa kita selesaikan bersama-sama.
Saya rasa itu pengantar yang bisa saya sampaikan, Bu Menko saya persilakan.
(rapat terbatas dilanjutkan secara tertutup)