Rapat Terbatas Mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)

Selasa, 16 Juli 2019
Kantor Presiden, Jakarta

Bismilahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatulah wabarakatuh,

Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, Pak Menko, para Menteri, gubernur dan bupati, wali kota yang hadir.

Rapat terbatas mengenai sampah ini sudah kita lakukan, seingat saya sudah enam kali. Sejak saya jadi Wali Kota, saya ngomong apa adanya, urusan sampah ini juga sudah ingin kita selesaikan, ingin kita kerjakan. Jadi gubernur juga sama, sampai sekarang, sampai hari ini saya belum mendengar ada progress yang sudah nyala dan jadi. Moga-moga siang hari ini saya mendapat laporan bahwa ada salah satu atau salah dua yang sudah selesai. Tapi laporan terakhir yang saya terima belum.

Oleh sebab itu, kita langsung saja menuju ke masalah saja. Enggak jadi masalahnya apa? Ada yang menyampaikan, “PLN nya Pak yang lamban.” PLN ada? Tinggal nanti langsung saya perintah. Ada yang menyampaikan, “Di ESDM-nya belum beres.” Menterinya ada.

Sudah, kita selesaikan sore hari ini. Ini bukan urusan listriknya. Yang mau kita selesaikan ini urusan sampahnya. Listrik itu adalah ikutannya. Kita menyelesaikan yang di darat saja belum rampung kita sudah harus menyelesaikan lagi yang marine debris. Yang ini juga menjadi masalah dunia, bukan hanya kita, dan kita ini berada pada posisi yang di nomor, mengenai sampah, nomor dua.

Saya ingin betul-betul ada sebuah solusi sore hari ini, problem-nya ada di mana. Langsung dan waktu saya berikan kepada wali kota, gubernur, bupati yang hadir. Langsung to the point saja masalahnya ini. Enggak usah cerita yang terlalu panjang.