Rapat Terbatas Mengenai Pengembangan Destinasi Wisata Prioritas
Yang terhormat Bapak Wakil Presiden,
Bapak/Ibu sekalian seluruh menteri, gubernur yang hadir.
Rapat terbatas pada sore hari ini akan dibahas mengenai pengembangan destinasi pariwisata prioritas.
Saya kira tiga tahun yang lalu sudah kita sampaikan bahwa akan kita bangun 10 Bali baru, tetapi kita sekarang ini memang baru memberikan prioritas pada 5 lokasi terlebih dahulu, dan dalam beberapa bulan ini saya telah melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah dan melihat secara langsung progress, melihat langsung pengembangan destinasi pariwisata yang tadi sudah saya sampaikan.
Pertama saya pergi ke Mandalika, kemudian pergi ke Toba, kemudian pergi ke Manado, dan terakhir di Labuan Bajo, di NTT. Saya enggak pergi ke Borobudur karena sudah pernah bolak-balik ke sana. Saya kira kita sudah tahu masalahnya.
Dari pengamatan yang saya dapatkan di lapangan, terdapat beberapa masalah yang memang harus segera kita selesaikan. Yang pertama, memang masih ada problem pengaturan dan pengendalian tata ruang yang masih kita benahi. Terakhir, kami kemarin masih ada masalah misalnya di Sulawesi Utara, masih ada itu dan juga di Labuan Bajo juga ada. Kita harapkan nanti di Toba, saya lihat juga masih ada.
Yang kedua, yang berkaitan dengan akses konektivitas menuju ke kawasan destinasi wisata yang telah kita sampaikan tadi. Saya melihat infrastruktur masih banyak yang perlu dibenahi baik berupa terminal airport, runway yang masih kurang panjang, kemudian juga konektivitas jalan menuju ke tujuan wisata, lokasi wisata yang akan dituju, dan juga yang berkaitan dengan dermaga, pelabuhan. Saya melihat, misalnya di Pelabuhan Labuan Bajo, ini juga di Manado, semuanya perlu dibenahi secepat-cepatnya dan saya sudah menyampaikan kepada menteri tahun depan ini harus diselesaikan. Tahun ini digarap, tahun depan diselesaikan, karena memang ada peluang besar bagi kita untuk menarik wisatawan dari mancanegara yang tentu saja kita harapkan dapat menghasilkan devisa yang sebanyak-banyaknya.
Saya berikan contoh kemarin misalnya di Labuan Bajo yang berkaitan dengan pelabuhan, dermaga misalnya, campuran antara kargo barang dengan penumpang, dehngan apa, untuk pelabuhan rakyatnya, dengan pinisi, kemudian nanti kalau ada cruise larinya ke mana. Saya kira kalau ini ditata dengan baik, dan saya sampaikan jangan nanggung-nanggung ini penanganannya sekaligus diintegrasikan dengan pembangunan yang sudah kita kerjakan sekarang sehingga insyaallah nanti tahun depan semuanya bisa kita selesaikan termasuk yang di Danau Toba juga akses-akses menuju tempat wisata itu betul-betul tertangani dengan baik.
Yang ketiga, fasilitas yang tersedia di lokasi wisata. Itu betul-betul tolong dicek betul. Misalnya minta pemerintah provinsi kemudian turun ke bawah di kabupaten dan kota juga diajak bersama-sama untuk membenahi. Urusan kecil-kecil saya kira bukan pemerintah pusat. Pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota bisa melakukan ini yang berkaitan dengan misalnya penataan pedagang kakilima, penataan resto-resto kecil kita, kemudian penyediaan toilet, dan saya harapkan standar untuk toilet ini minimal bintang empat sehingga betul-betul orang masuk ke wilayah wisata kita, ke destinasi kita, betul-betul diberikan sebuah pelayanan yang baik.
Juga keempat yang berkaitan dengan sumber daya manusia. Agar Pak Gubernur, Pak Bupati dan Wali Kota juga ikut bergotong royong dengan kita menangani baik yang berkaitan dengan urusan dagang, yang berkaitan dengan hotel, yang berkaitan dengan misalnya yang memiliki kapal kayak di Labuan Bajo dan di Manado semuanya diberikan training-training, diberikan pelatihan-pelatihan sehingga mereka bisa betul-betul mampu melayani wisatawan dengan baik, dengan keramahtamahan, dengan senyuman yang baik dan juga pembenahan sarana dan prasarana yang ada, dan ini akan memberikan dampak yang baik, baik perubahan di budaya kerja, budaya melayani, budaya kebersihan.
Dan yang kelima, yang berkaitan dengan produk-produk yang ada di situ, yang berkaitan dengan pasar-pasar seni kemudian budaya yang perlu ditampilkan. Saya kira banyak sekali yang masih perlu dikerjakan misalnya kayak tarian-tarian budaya, tarian-tarian tradisi yang ada, dari sisi materialnya bagus, tetapi mohon ini, mungkin di Bekraf bisa memberikan suntikan mengenai desain pakaian, mengenai kostum, dan lain-lain yang bisa diperbaiki dengan sebuah injeksi dari desainer yang baik. Saya kira Bekraf memiliki pengalaman untuk ini.
Dan yang keenam, terakhir baru promosi akan dilakukan secara besar-besaran secara terintegrasi sehingga betul-betul kita mendapatkan manfaat dari, mendapatkan multiplier effect yang besar, dan memberikan pertumbuhan pada ekonomi daerah maupun ekonomi nasional.
Itu pengantar yang bisa saya sampaikan, saya persilakan Pak Menko.
(rapat dilanjutkan secara tertutup)