Rapat Terbatas Mengenai Persiapan Idul Fitri 1441 H/2020 M
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yang saya hormati, Bapak Wakil Presiden, Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati.
Kita tahu suasana Idulfitri saat ini, tahun ini, sangat berbeda karena adanya pandemi Covid-19. Tetapi apapun, kita juga perlu persiapan dalam rangka menuju ke Idulfitri 1441 Hijriah.
Oleh sebab itu, yang pertama, pemerintah mengucapkan, menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya: yang pertama kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang kedua kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang ketiga kepada PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah, dan semua ormas (orgnisasi kemasyarakatan) yang lainnya, semua ormas Islam yang lainnya yang telah mendukung dan membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran Covid-19. Saya sangat menghormati dan mengapresiasi adanya fatwa dan juga imbauan yang disampaikan kepada seluruh umat Islam di Indonesia terkait dengan peribadatan maupun amaliah selama wabah Covid-19 ini, termasuk mendukung keputusan pemerintah untuk melarang mudik.
Yang kedua, pemerintah juga sangat terbantu dengan berbagai aksi solidaritas dan kepedulian sosial yang muncul dari ormas-ormas Islam dan inisiatif yang muncul dari masing-masing umat, termasuk pemanfaatan zakat, pemanfaatan infak, pemanfaatan sedekah untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena dampak dari Covid-19. Dan kita harapkan, aksi solidaritas ini bisa terus berlanjut, bisa meluas lebih besar lagi sehingga menjadi sebuah gerakan besar dalam rangka meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan.
Yang ketiga, yang sudah sering saya sampaikan, kunci keberhasilan dari pengendalian penyebaran Covid-19 ini adalah kedisiplinan kita semuanya. Kedisiplinan untuk cuci tangan, untuk menjaga jarak yang aman, untuk memakai masker dan menghindari kerumunan maupun keramaian, atau konsentrasi massa. Dan saya minta, protokol kesehatan betul-betul dipastikan di lapangan terutama menjelang Idulfitri dan pada saat nanti Idulfitri. Saya melihat pasar-pasar tradisional saat ini sudah mulai ramai karena banyak masyarakat yang belanja dalam rangka persiapan hari raya dan saya ingin ini dipastikan, ada pengaturan jarak yang baik, memakai masker, petugas di lapangan betul-betul bekerja untuk mengingatkan mengenai protokol kesehatan secara terus-menerus.
Kemudian yang keempat, dalam penerapan protokol kesehatan maupun aturan-aturan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), saya minta betul-betul dijelaskan, diberikan pemahaman, disosialisasikan kalau pemerintah tidak melarang untuk beribadah, justru pemerintah melalui Kementerian Agama mendorong agar setiap umat beragama meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadahnya masing-masing. Yang kita imbau, yang kita atur adalah peribadatan yang dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Dan anjuran ibadah di rumah yang bisa dilakukan bersama-sama, ini saya kira sudah juga sering kita sampaikan.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan sebagai pengantar.
(Rapat terbatas dilanjutkan secara tertutup)