Rapat Terbatas Mengenai Persiapan Menghadapi Ramadan Dan Idulfitri 1441 H/2020 M

Kamis, 2 April 2020
Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang saya hormati, Bapak Wakil Presiden, Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati,

Ini melanjutkan rapat terbatas tadi yaitu persiapan mengenai Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 H. Persiapan seperti ini sudah rutin kita lakukan tetapi bulan Ramadan dan Lebaran saat ini memang berada dalam konteks yang berbeda dari yang sebelumnya karena kita menghadapi tantangan Covid-19. Ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian kita bersama.

Yang pertama, ini betul-betul harus dicek di lapangan, ketersediaan bahan-bahan pokok. Saya sudah cek juga ke Bulog, saya cek ke daerah-daerah mengenai panen raya seperti apa. Saya melihat beras, daging, telur, gula, terigu, dan lain-lainnya masih berada pada kondisi baik. Tinggal mungkin gula, tadi Menteri Pertanian sudah menyampaikan bahwa minggu-minggu depan, mungkin harga (gula) akan turun pada posisi normal lagi, Rp12.500. Dan Menteri Perdagangan juga menyampaikan kepada saya, bawang juga beberapa sudah masuk, dan kita harapkan bawang putih pada minggu-minggu depan atau syukur minggu ini sudah kembali ke normal (dengan) harga di Rp20.000 sampai Rp30.000.

Kemudian juga kita harus memastikan semuanya agar distribusi logistik ini lancar. Kebutuhan pokok tersedia di pasar-pasar. Ini saya harapkan Menteri Dalam Negeri juga memberikan teguran kepada daerah-daerah yang memblokir jalan-jalannya agar urusan distribusi logistik ini tidak terganggu. Karena saya kemarin mendapatkan laporan dari 2 daerah, urusan beras ini agak terganggu karena (terdapat) jalan-jalan yang ditutup. Jadi tolong, kepala daerah diberitahu mengenai ini.

Yang kedua, yang berkaitan dengan paket perlindungan sosial dan jaminan sosial bagi masyarakat kita yang berada di lapisan bawah, tadi juga sudah saya perintahkan agar segera dieksekusi dan langsung dibagikan ke lapangan, baik itu yang berkaitan dengan PKH (Program Keluarga Harapan), dengan sembako lewat Kartu Sembako, Kartu Prakerja, yang berkaitan dengan pembebasan bea listrik untuk pelanggan 450VA dan (potongan/diskon) 50 persen untuk (pelanggan) 900VA, kalau ini segera bisa di lapangan tereksekusi akan baik untuk masyarakat kita.

Yang ketiga, pelibatan tokoh-tokoh agama, tokoh ormas (organisasi kemasyarakatan) untuk memberikan pendidikan, mengedukasi masyarakat dalam menyosialisasikan disiplin penerapan jaga jarak aman, itu betul-betul bisa dikerjakan. Mengenai pentingnya cuci tangan, perlu disampaikan. Mengenai mengurangi mobilitas untuk keluar rumah, perlu disampaikan. Kedisiplinan memakai masker, perlu disampaikan. Dan juga penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ini perlu terus disampaikan dalam rangka kita menjalankan protokol kesehatan secara ketat, baik di rumah maupun di luar rumah secara disiplin.

Saya rasa itu sebagai pengantar yang bisa saya sampaikan.

(Rapat Terbatas dilanjutkan secara tertutup)