Sambutan Penyerahan Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah Kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bapak-Ibu, apa kabar?
Baik?
Sehat semuanya?
Saya lihat kok wajahnya cerah ceria semua ya? Ada apa ya? Kenapa?
Beras yang 10 kg sudah diterima? Bulan yang lalu sudah diterima? Bulan depan mau nerima lagi?
Yang bulan depan tidak mau terima lagi, tunjuk jari. (Presiden bergurau)
Semua ingin ya. Jadi, yang 10 kg ini akan diteruskan sampai Juni.
Akan kita lihat, kalau nanti APBN itu ada ruang anggarannya, akan diteruskan sampai Desember. Kita berdoa bersama ya supaya bisa terus sampai Desember ya.
Yang setuju sampai Desember? Ini ada yang enggak tunjuk jari, berarti enggak setuju. (Presiden bergurau)
Yang setuju diteruskan sampai Desember?
Yang tidak setuju, tunjuk jari. (Presiden bergurau). Itu ada tadi.
Kenapa beras 10 kg ini diberikan kepada Bapak-Ibu sekalian? Karena ada kenaikan harga beras, karena harga pangan internasional itu semuanya juga naik.
Dan kita ini termasuk masih rendah. Ada yang naik tinggi sekali. Ini patut kita syukuri bahwa kita naiknya tidak drastis. Ada yang 50 persen, ada yang dua kali.
Di Indonesia beras masih bisa kita kendalikan. Tetapi juga masih kurang. Oleh sebab itu, sebagian kecil—berapa persen, Pak Dirut?—enggak ada 5 persen, kita harus impor.
Ada yang dari Vietnam, ada yang dari Thailand, ada yang dari Kamboja, Pakistan. Harus impor beras karena penduduk kita ini sekarang 280 juta, 280 juta orang. Semuanya ingin itu.
Tidak mudah, kita menjaga harga beras itu juga tidak gampang. Kalau tinggi, masyarakat pasti, ibu-ibu pasti (tidak senang), tapi petani senang karena harganya naik tinggi, begitu lo. Bisa saja harga kita tekan, impor banyak supaya harga murah, tapi petani (tidak senang), begitu lo.
Jadi, pemerintah itu kadang-kadang berada pada posisi yang tidak mudah untuk menjaga keseimbangan agar masyarakat senang, tetapi petani juga senang, begitu.
Kalau pas saya ke pasar begitu, (ibu-ibu mengeluh), “Pak, ini beras naik. Bagaimana, Pak?!” Kalau (saya) ke kampung, ke desa, ketemu petani, (petani bilang), “Pak, terima kasih, harga beras, harga gabah bagus.” Begitu lo ya.
Jadi, kita harus ingat itu. Tidak gampang pemerintah itu menyeimbangkan agar petani senang, masyarakat, ibu-ibu juga senang. Oleh sebab itu, 10 kg ini kita berikan kepada masyarakat.
(Acara dilanjutkan dengan dialog)
Baiklah, saya rasa itu yang ingin saya sampaikan.
Terima kasih.
Saya tutup.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.