Sambutan Presiden Republik Indonesia pada Pertemuan Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) Negara-Negara Anggota G7 dan Partner
Terima kasih, Perdana Menteri Kishida.
Yang Mulia,
Pembangunan infrastruktur, baik berupa seaport, airport, kemudian jalan tol, kemudian power plant adalah agenda besar Indonesia dalam meletakkan fondasi kemajuan untuk menciptakan pemerataan dan meningkatkan daya saing bangsa.
Sebelumnya, pembangunan infrastruktur hanya terpusat di Pulau Jawa, satu pulau dari 17 ribu pulau yang dimiliki oleh Indonesia, yang akhirnya berdampak pada 56 persen penduduk terkonsentrasi di Pulau Jawa dan 58 persen aktivitas ekonomi juga terpusat di Pulau Jawa.
Ketimpangan ini yang terus kita tekan melalui pembangunan infrastruktur di luar Pulau Jawa, baik berupa sekali lagi seaport, power plant, airport, jalan tol, semuanya. Inilah yang akan memunculkan sebuah pemerataan yang Indonesiasentris, termasuk di dalamnya adalah pembangunan ibu kota baru, Nusantara, kota berbasis hutan dan alam yang 70 persen adalah area hijau dan 80 persen sumber energinya berasal dari renewable energy. Ini adalah showcase transformasi Indonesia yang sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama, baik di sektor transportasi, kesehatan, teknologi, pendidikan, pariwisata.
Dan pendanaannya untuk infrastruktur kami lakukan dari APBN, kemudian oleh juga BUMN, dan apabila IRR-nya (Internal Rate of Return-nya) baik, akan kita berikan kepada swasta atau investor. Oleh sebab itu, dukungan PGII bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia sangat penting lewat investasi yang konkret dan pembiayaan inovatif lainnya. Mari berkolaborasi demi pemerataan dan kesejahteraan rakyat.
Terima kasih.