Sidang Pleno Istimewa Laporan Tahunan Mahkamah Agung Tahun 2019

Rabu, 26 Februari 2020
Jakarta Convention Center, Jakarta

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,

Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. K. H. Ma’ruf Amin;
Yang saya hormati Pimpinan Lembaga-lembaga negara yang hadir, Ketua DPR RI, Ketua MPR RI, Ketua DPD RI, Ketua MK, Ketua BPK, Ketua KY;
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia Ke-6, Bapak Jenderal Try Sutrisno;
Yang saya hormati Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung (MA) beserta Yang Mulia para Hakim Agung;
Yang saya hormati para Ketua Mahkamah Agung negara-negara sahabat dari Arab Saudi, Qatar, Sudan, Jepang, Yang Mulia para Duta Besar;
Yang saya hormati para Ketua Pengadilan Tinggi seluruh Indonesia, para rektor, para guru besar, para dekan fakultas hukum;
Yang saya hormati Bapak/Ibu tamu undangan yang berbahagia.

Pertama-tama, atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada jajaran Mahkamah Agung di bawah kepemimpinan Yang Mulia Bapak Hatta Ali, yang telah melakukan reformasi besar-besaran terhadap dunia peradilan kita untuk melayani masyarakat secara cepat, secara transparan, untuk memberikan keadilan dan rasa adil kepada masyarakat. Saya paham, kita paham tantangan yang dihadapi Mahkamah Agung dan jajarannya sangatlah berat dan tidaklah mudah.

Semua warga negara terutama dari keluarga kurang beruntung harus semakin berani memperjuangkan keadilan, masyarakat harus memperoleh layanan yang semakin baik dan cepat di tengah masalah yang semakin kompleks. Masyarakat harus memperoleh keputusan yang seadil-adilnya di tengah kepentingan antar pihak yang berperkara.

Kami sangat menghargai upaya MA untuk mewujudkan peradilan yang sederhana, yang cepat, dan yang berbiaya ringan. Ada e-court, ada e-summon, ada e-filing, ada e-payment, dan juga ada e-litigation. Kecepatan dan keterbukaan adalah kunci penting. Harus semakin sederhana, semakin cepat dan semakin transparan, dan hasilnya sudah terasa. Dari 20.275 beban perkara di tahun 2019, hanya tersisa 217 perkara yang belum diputus. Ini adalah jumlah terendah sepanjang sejarah berdirinya Mahkamah Agung. Sekali lagi, terimakasih Bapak Ketua.

Yang Mulia para Hakim Agung dan hadirin yang berbahagia,
Dalam kerangka reformasi peradilan saya akan terus mendukung upaya Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas putusan para hakim melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik SDM calon hakim, maupun hakim yang sudah ada. Di tengah banyaknya profesi-profesi baru di bidang hukum yang menjanjikan minat untuk menjadi hakim juga harus terus didorong, terutama masuk ke fakultas-fakultas hukum yang terbaik, sehingga mendapatkan input calon-calon hakim yang semakin baik. Saya yakin dengan kualitas SDM yang semakin baik maka kualitas putusan juga akan semakin baik.

Saya juga mendukung langkah MA dan Komisi Yudisial untuk meningkatkan pengawasan Hakim. Kredibilitas Lembaga Peradilan sangat ditentukan oleh kredibilitas per hakimnya, karena itu reward and punishment harus diterapkan secara konsisten. Hakim-hakim yang bersih dan berkualitas harus diberikan apresiasi dan penghargaan, sehingga tercipta peradilan yang bersih, peradilan yang berwibawa seperti yang diharapkan oleh seluruh masyarakat. Tumbuhnya kepercayaan masyarakat pada dunia peradilan adalah bagian yang sangat mendasar dari tumbuhnya kepercayaan masyarakat pada hukum. Kita ingin dalam masyarakat Indonesia tumbuh budaya sadar dan taat hukum, sehingga hukum tampil bukan hanya dalam wajah yang represif, yang menuntut kerja para penegak hukum, tapi sadar hukum sudah hidup dalam budaya masyarakat sehingga kerja-kerja para penegak hukum menjadi lebih ringan.

Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia ini. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.