Silaturahmi Dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Dan Para Menteri Kabinet Kerja
Bismillahirahmanirrahim.
Assalamualaikum Warahmatulah Wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Yang saya hormati bapak Wakil Presiden beserta Ibu Mufidah Jusuf Kalla, beserta para Menko, para Menteri, Panglima TNI, Kapolri, Pak Jaksa Agung, seluruh Kepala Badan yang hadir dan para staf khusus, para utusan khusus.
Bapak/Ibu yang berbahagia,
Lima tahun sudah kita bekerja dan betul-betul lima tahun adalah sebuah waktu yang sangat cepat sekali. Kelihatan sangat pendek sekali sehingga saya banyak belum mengenal Bapak/Ibu Menteri, kalau Pak Wapres saya kenal betul karena sudah sering berjalan bersama-sama Bapak/Ibu Menteri sehingga banyak bakat-bakat khusus yang saya tidak tahu.
Saya tadi mikir Prof. Muhadjir tadi naik ke pentas mau ngaji. Pikiran saya, apa ini mau memberi tausiah atau apa. Ternyata langsung, apa tadi, stuck on you dan hello. Kaget dan saya baru dengar siang hari ini beliau sangat menghayati sekali lagunya. Sangat-sangat menghayati sekali. Jadi sangat rugi grup band-nya Pak Basuki, Elek Yo band ini enggak pernah menampilkan Pak Muhadjir.
Yang kedua juga saya kaget ternyata Pak Tito Karnavian, suaranya kalau saya disuruh milih, Pak Tito atau Paul Anka, saya pilih Paul Anka. Tadi nunggunya Pak Tito gitu kan, enggak, saya tetap pilih Paul Anka. Tapi suaranya sangat bagus sekali Pak Tito, meskipun kalah dikit dengan Paul Anka tapi tetap suaranya hampir mirip-mirip.
Bapak/Ibu sekalian yang saya hormati,
Pertama, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Wakil Presiden beserta Ibu yang telah bersama-sama dengan kami, dengan kita semuanya, bekerja keras untuk negara ini atas amanah yang diberikan kepada kami berdua di 2014 sampai 2019 ini. Dan juga para Menko, para Menteri, para Kepala Badan, Pak Ka BIN, Pak Kapolri, Pak Panglima, Pak Jaksa Agung yang juga telah bekerja bersama-sama dengan kita.
Mohon maaf, mungkin dalam lima tahun ini kita baru bertemu agak santai mungkin hari ini. Pas akhir-akhir ini baru kita bertemu kemudian ada yang nyanyi. Biasanya setiap kita bertemu isinya kalau enggak ratas, rapat, rapat paripurna.
Saya juga mohon maaf, sering Bapak/Ibu semuanya saya ganggu tengah malam. Saya kira saya enggak sekali dua kali telepon tengah malam ke Pak Tito, telepon tengah malam ke Panglima TNI, ke Ka BIN, atau ke menteri. Bu Menteri Keuangan mungkin tengah malam pernah saya telepon, Bu Menteri Retno Marsudi tengah malam pernah saya telepon. Pak Basuki juga sama. Saya kira, ya itulah gangguan-gangguan yang sering saya harus lakukan karena negara ini memerlukan kerja kita semuanya.
Bahkan terakhir kemarin saya terpaksa harus melompat perintah langsung ke Dankormarinir, perintah langsung ke KSAD, tengah malam, ya karena memang keperluannya sangat mendesak sehingga hal-hal seperti itu harus saya kerjakan.
Mungkin juga misalnya saya panggil dirut tanpa harus memberi tahu Menteri BUMN atau saya manggil dirjen tanpa saya memberi tahu menteri, ya memang karena sangat mendesak informasi dan data yang saya inginkan. Malam-malam, entah pagi-pagi, subuh, karena memang kita diberi tanggung jawab untuk mengelola 267 juta jiwa yang ada di negara kita Indonesia.
Sekali lagi saya sangat berterima kasih dan Pak Wapres, Bapak/Ibu sekalian, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pergaulan sehari-hari dalam saya memberikan perintah, dalam saya berinteraksi dengan Bapak/Ibu sekalian, ada hal-hal yang kurang berkenan karena saya adalah manusia biasa yang penuh dengan kekhilafan, penuh dengan kekurangan, penuh dengan ketidaktahuan sehingga banyak hal yang mungkin dalam kita berinteraksi, bergaul dalam lima tahun ini ada hal-hal yang kurang berkenan.
Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, sekali lagi terima kasih atas seluruh dukungan, seluruh bantuan, seluruh pemikiran, seluruh gagasan-gagasan yang telah diberikan Bapak/Ibu sekalian pada negara ini.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatulah Wabarakatuh.