Upacara Peringatan ke-73 Hari Bhayangkara Tahun 2019

Rabu, 10 Juli 2019
Lapangan Monumen Nasional, Jakarta

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatulah wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Shalom,
Om swastiastu,
Namo budhaya,
Salam kebajikan,

Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia beserta Ibu Hj. Mufidah Jusuf Kalla,
Yang saya hormati Ibu Shinta Nuriyah Wahid,
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia ke enam Bapak Try Sutrisno,
Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia ke Sembilan Bapak Hamzah Haz,
Yang saya hormati Bapak Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia ke sebelas,
Yang saya hormati para pimpinan lembaga-lembaga negara yang hadir,
Yang saya hormati yang mulia para ulama-ulama besar yang hadir,
Yang saya hormati yang mulia Duta Besar negara-negara sahabat,
Yang saya hormati para menteri Kabinet Kerja,
Yang saya hormati Panglima TNI beserta seluruh jajarannya,
Yang saya hormati Kapolri beserta seluruh jajaran Polri serta para sesepuh dan senior-senior Polri yang hadir, dan para undangan yang berbahagia.

Hadirin sekalian yang saya muliakan,
Selamat pagi! Selamat pagi! Selamat pagi!
Pertama-tama, atas nama rakyat, atas nama bangsa, dan atas nama negara saya mengucapkan Selamat Hari Bhayangkara ke-73 dan saya yakin Polri akan terus semakin berkontribusi dalam membangun negara, dalam membangun negeri.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kerja keras, atas pengabdian Polri, dalam memelihara keamanan, dalam memelihara ketertiban masyarakat, dalam menegakkan hukum, dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam momentum yang baik ini marilah kita berdoa semoga personel Polri yang cedera dalam tugas diberikan kesembuhan. Marilah kita berdoa, semoga personel Polri yang gugur dalam menjalankan tugas mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan.
Hadirin yang saya muliakan,
Segenap anggota Polri yang saya cintai,
Dalam dua tahun ini bangsa Indonesia mempunyai agenda-agenda yang sangat besar. Tahun lalu Kita menyelenggarakan Pilkada serentak. Kita menjadi tuan rumah Asian Games, Asian Para Games, dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

Di tahun ini kita menyelenggarakan proses Pemilu Serentak selama 8 bulan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, alhamdulillah semua berjalan aman, alhamdulillah semua berjalan sangat sukses. Ini semua adalah berkat kerja keras Polri yang bersinergi dengan TNI. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Kondisi kamtibmas yang kondusif juga dirasakan masyarakat. Suasana Ramadan, suasana mudik, suasana Idulfitri, dan suasana Natal yang tenteram dan menggembirakan. Penanganan bencana yang dilakukan dengan cepat di tengah tantangan yang berat. Sekali lagi, ini semua adalah berkat kerja keras Polri dan TNI yang selalu sinergis. Untuk itu sekali lagi saya ucapkan terima kasih.

Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Tantangan ke depan semakin kompleks. Kejahatan konvensional yang meresahkan masyarakat harus terus dijadikan perhatian. Kejahatan lintas negara seperti terorisme, perdagangan narkotika, perdagangan orang, dan kejahatan siber jangan sampai terjadi di negara kita.

Kejahatan yang mengganggu ketertiban sosial seperti konflik sosial, kerusuhan massa, dan unjuk rasa anarkis harus diantisipasi dan kejahatan terhadap kekayaan negara seperti illegal logging, illegal fishing, dan tindak pidana korupsi harus dicegah dan diberantas, dan di dalam menjalankan tugasnya, Polri harus terus meningkatkan akuntabilitas, Polri harus terus meningkatkan transparansi.

Saya mengapresiasi capaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK untuk Polri. Saya menghargai Indeks Reformasi Birokrasi Polri yang mengalami peningkatan. Saya menghargai banyak zona integritas yang dibangun oleh Polri. Saya mengapresiasi tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang terus meningkat.

Namun, itu semua tidak cukup karena tantangan yang kita hadapi semakin kompleks. Oleh karena itu, profesionalitas dan prestasi Polri harus terus ditingkatkan.

Hadirin yang saya muliakan,
Segenap anggota Polri yang saya cintai dan saya banggakan,
Saya perlu menegaskan bahwa terorisme dan radikalisme masih menjadi potensi ancaman yang serius. Perkembangan teknologi informasi ikut mendorong beragamnya potensi kejahatan di ruang-ruang siber. Penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian menjadi ancaman bagi kerukunan, ancaman bagi persatuan, ancaman bagi kesatuan bangsa kita. Hal ini membutuhkan kecerdasan dan kecepatan bertindak dari Polri.

Kejahatan lintas negara seperti peredaran narkotika dan human trafficking memerlukan penanganan secara profesional. Demikian pula terhadap tindak pidana korupsi, illegal fishing, illegal mining, dan illegal logging harus diberantas untuk melindungi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Semua itu harus ditangani Polri secara profesional, secara akuntabel, dan sinergis dengan lembaga-lembaga lain.

Mengakhiri amanat ini, saya akan menyampaikan beberapa instruksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

Yang pertama, terus tingkatkan kualitas SDM Polri guna menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks.

Dua, kedepankan strategi proaktif dan preventif dengan pendekatan dan tindakan yang humanis.

Ketiga, terus tingkatkan kualitas pelayanan publik yang modern, yang mudah, dan yang cepat.

Keempat, tingkatkan profesionalisme dan transparansi dalam penegakan hukum serta memberikan rasa adil kepada masyarakat.

Terakhir, perkuat koordinasi dan kerja sama dengan TNI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam memelihara keamanan dan ketertiban sosial.

Demikian amanat saya. Semoga Allah Subhana Wa Ta’ala, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada kita. Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia, Dirgahayu Polri. Teruslah menjadi abdi utama nusa dan bangsa. Terima kasih.

Selamat bertugas,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya.