Presiden RI

Dialog Presiden Republik Indonesia Melalui Konferensi Video Dengan Para Peserta Vaksinasi Usai Meninjau Vaksinasi Covid-19 Untuk Pelajar dan Santri di SMA Negeri 2 Cilacap

Kamis, 23 September 2021 16:20 WIB
SMA Negeri 2, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Hari ini kita melakukan vaksinasi massal untuk para pelajar dan para santri yang diadakan oleh BIN. Jadi hadir bersama saya Pak Kabin, Pak Sekretaris Kabinet, kemudian Bapak Gubernur Jawa Tengah, Pak Ganjar Pranowo.

Dan dari ini di vaksin 107 ribu pelajar dan santri di 10 provinsi. Kita harapkan setelah divaksin, anak-anakku semuanya, baik para pelajar, para santri bisa melakukan pembelajaran tatap muka kembali. Meskipun baru satu suntikan nanti 2, 3, atau 4 minggu pada suntikan kedua. Tetapi kalau level kota dan kabupatennya sudah level 3, silakan belajar tatap muka, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat, utamanya memakai masker. Itu titipan saya.

Saya persilakan yang pertama, Pondok Pesantren Putri Alkhairaat di Kota Palu, silakan.

Para Pelajar Pondok Pesantran Putri Alkhaairaat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah:
(menyorakkan yel-yel)

Perwakilan Siswi Pondok Pesantran Putri Alkhaairaat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah:
Tabe’ Bapak Presiden. Saya Fatimatuzzahra, santriwati Pesantren Alkhairaat Pusat, Palu, ingin menyampaikan terima kasih karena kami telah divaksin. Pak, kalau bisa jangan hanya kami yang divaksin, tapi orang tua, kakak, dan adik-adik kami juga turut divaksin agar kami sehat dan siap belajar tatap muka di sekolah.

Kami rindu, Pak, bertemu dan bercengkrama dengan guru-guru dan kawan-kawan kami seperti dulu sebelum adanya Covid.

Semoga Bapak dan keluarga serta seluruh anak di Indonesia sehat selalu, amin.

Presiden RI:
Amin. Iya memang keinginan kita seluruh rakyat itu semua divaksin. Bapak, ibu, kakek, nenek, adik, kakak, semua pelajar dan santri, semuanya divaksin. Tetapi, supaya anak-anakku tahu, bahwa yang namanya vaksin ini sekarang menjadi rebutan semua negara, 220 negara memperebutkan vaksin. Ada suatu negara yang sudah divaksin 60 persen, tapi ada yang 50 persen, ada juga yang juga baru 20 persen. Rebutan itu beli loh, bukan gratisan. Artinya, membeli yang namanya vaksin sekarang ini juga bukan merupakan barang yang mudah.

Oleh sebab itu, kita berharap semuanya antusias untuk ikut vaksinasi agar seperti tadi yang disampaikan, segera bisa tatap muka. Jadi setelah divaksin silakan kalau kabupaten dan kotanya level 3, level 2, level 1, silakan dilakukan pembelajaran tatap muka kembali. Tidak ada masalah.

Perwakilan Siswa Pondok Pesantran Putri Alkhaairaat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah:
Tabe’ Bapak Presiden, sang aku Eril Irwansyah, iya ku santriwan Al Khairaat Pusat, Palu. Betul yang dikatakan kawan saya tadi Fatima, bahwa jangan hanya kami yang di vaksin tapi semua harus ikut divaksin, baik dari golongan orang tua maupun anak-anak.

Namun, ketika kami divaksin, dokter bilang, ini vaksin dosis pertama. Katanya akan ada vaksin dosis kedua yang akan menyusul 28 hari ke depan. Untuk itu, harapan kami vaksinasi dosis kedua bisa terlaksana dan berjalan dengan lancar. Dan insyaallah kami semua siap untuk divaksin dosis kedua.

Kemudian saya mengajak roaroaku, sampai subuh kusarara, ramai kita ra vaksin supaya mabel singgani, manyama singgani, masiha singgani, musi tubuh kita maroso, murabaha kita marisi. Salam sehat Indonesia.

Presiden RI:
Iya. Terima kasih, (Ponpes) Alkhaairaat.

Terima kasih, terima kasih.

Masuk ke Maluku. SMAN 11 Kota Ambon, silakan.

Kepala SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalaam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kepala SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Bapak Presiden yang saya hormati,

Inilah tampilan yel-yel peserta didik SMA Negeri 11 Kota Ambon.

Kota Ambon!
Beta Ambon!

Para Pelajar SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Kalian siap?
Beta siap, beta siap.
SMA 11 Ambon, siap?
Siap, siap, siap.

Vaksinasi pelajar Kota Ambon, vaksinasi aman, vaksin pasti halal.
Mari katong samua ikut vaksin, (parusirdoki) mari katong vaksin
.

Vaksinasi sehat!
Vaksinasi aman!
Indonesia sehat!
Indonesia hebat!

Presiden RI:
Hari ini berapa yang divaksin, Pak?

Kepala SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Target kita 3.500 peserta dari pelajar di Kota Ambon, Bapak Presiden.

Presiden RI:
Vaksinnya siap?

Kepala SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Siap, Bapak Presiden.

Presiden RI:
Ya. silakan.

Kepala SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Bapak Presiden yang kami banggakan,

Perkenalkan nama saya Drs. La Ima Kampono M. Pd., Kepala SMA Negeri 11 Ambon.

Mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak yang begitu gigih dan bekerja keras dengan melakukan pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia. Luar biasa, seorang pemimpin yang patut dicontohi.

Dengan bekerja keras, insyaallah pandemi Covid di negara Indonesia akan hilang. Oleh karena itu target kita hari ini akan divaksinasi sebanyak 3.500 peserta. Dengan demikian, apabila ini sudah telah dilakukan, maka harapan kami pelajar di Provinsi Maluku umumnya dan Kota Ambon khususnya dapat melakukan pembelajaran tatap muka.

Ada pesan dan kesan yang disampaikan oleh perwakilan peserta didik SMA Negeri 11, Ambon.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perwakilan Siswi SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalaam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perwakilan Siswi SMAN 11 Kota Ambon, Provinsi Maluku:
Pak Jokowi, perkenalkan beta pung nama Cahyo Khurathul Jannah dari SMA Negeri 11 Ambon, Provinsi Maluku.

Beta sudah divaksin, Bapa, dan beta mau ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada Bapa, karena beta su divaksin, beta su bisa bakumpul dan baku dapa dengan beta pung teman-teman semua yang ada di sini.

Sebelum beta tutup, Bapa mau dengar beta pung pantun kan seng?

Papeda panas dan ikan kuah,
Beta minta sabalo jua,
Mari basudara dan teman semua,
Ikuti vaksinasi jua.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Ya. Jadi, anak-anakku semuanya, nanti setelah disuntik suntikan pertama bisa langsung melakukan pembelajaran tatap muka, tetapi terbatas. Satu kelas bisa 30 persen, bisa 50 persen. Tetapi, untuk kota dan kabupaten yang levelnya 3, 2, atau 1. Kalau masih level 4 tidak diperbolehkan.

Silakan, jadi tidak ada masalah. Yang paling penting jaga protokol kesehatan, utamanya pakai masker, sudah .

Itu saja. Terima kasih. Terima kasih Maluku.

Sekarang masuk ke Sulteng, SMA Negeri 3 Poso. Silakan.

Para Pelajar SMA Negeri 3 Poso, Sulawesi Tengah:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bapak Presiden Jokowi.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalaam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Para Pelajar SMA Negeri 3 Poso, Sulawesi Tengah:
Maraso!

Alhamdulillah, akhirnya torang pelajar se-Kabupaten Poso sudah ba-vaksin. Torang su rindu mau baku dapa deng teman-teman di sekolah.

Tabea banyak-banyak untuk Bapak Presiden Jokowi, karena sudah mengadakan vaksinasi massal untuk pelajar se-Kabupaten Poso.

Ada pantun ini, Pak:

Ubur-ubur ikan lele,
Sa dah vaksin le.

Indonesia sehat,
Indonesia hebat.

Poso, maraso!
Poso, maju bersama, hebat semua.

Presiden RI:
Terima kasih, terima kasih Poso. Sama, nanti kalau sudah divaksin bisa segera pembelajaran tatap muka dimulai.

Hari berapa, Pak, yang divaksin?

Kepala SMA Negeri 3 Poso, Sulawesi Tengah:
Ada 3.500.

Presiden RI:
3.500 ya? baik, baik.

Ini hanya untuk satu sekolah atau berapa sekolah?

Kepala SMA Negeri 3 Poso, Sulawesi Tengah:
Siap, 9 sekolah, Bapak Presiden.

Presiden RI:
9 sekolah bersama-sama, ya.

Terima kasih Poso.

Terima kasih.

Yang terakhir, Jawa Tengah.

Pondok Pesantren Nurul Ali, Kabupaten Magelang. Silakan.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalaam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Perkenalkan Bapak Jokowi, Saya Ahmad Soleh Ismail dari Pondok Pesantren Nurul Ali, Sempu, Secang,  Magelang.

Dalam kesempatan ini saya menyampaikan, Bapak Presiden, alhamdulillah saya mengucapkan maturnuwun sanget (atas) apa yang sudah diberikan kepada pesantren kami, yaitu melaksanakan vaksinasi massal untuk santri-santri, sehingga bermanfaat bagi kami dan ustaz-ustaz kami dalam pembelajaran akan lebih leluasa dan tenang.

Untuk itu mohon maaf, mohon izin, ada beberapa santri yang akan menyampaikan curhatnya Pak. Monggo silakan.

Presiden RI:
Silakan.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Assalamu’alaikum Bapak Presiden.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalaam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Kulo Ulya. Matursuwun sanget, Pak, kulo kalih rencang-rencang sampun divaksin.

Presiden RI:
Nggih.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Alhamdulillah kita semua sehat. Jujur Pak, tadinya kita semua takut divaksin, kan sakit ya.

Presiden RI:
Kenapa?

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Ternyata itu enggak sakit, malah pengin lagi. Kita tunggu dosis kedua ya, Pak.

Presiden RI:
Nggih.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Harapannya setelah vaksinasi ini, kita…PPKM segera berakhir, dan kita para pelajar juga santri bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka.

Oh, iya, Pak. Sebagai ucapan terima kasih. Saya punya pantun untuk Bapak:

Presiden RI:
Silakan.

Perwakilan Santriwati Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Sungguh baik bapak petani,
Pagi-pagi menyemai benih,
Sungguh baik Bapak Jokowi,
Kita sudah divaksin nih.

Presiden RI:
Pak Kiai, hari ini berapa yang sudah divaksin?

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
2.500, Bapak.

Presiden RI:
2.500, banyak sekali ya.

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Masih ada curhatan santri putra, Pak.

Presiden RI:
Silakan. 

Perwakilan Santri Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Alhamdulillah Bapak, alhamdulillah saya sudah divaksin. Dan alhamdulillah atas berkat bantuan dari Bapak, insyaallah kami semua sudah bisa melaksanakan pembelajaran dengan nyaman, dan yang tentunya bisa berpergian dengan aman, Pak.

Jadi gini, Pak. Saya itu mau curhat sedikit sama Bapak.

Presiden RI:
Curhat apa?

Perwakilan Santri Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Jadi, saya itu kepengin, Pak, berharap banget sama Bapak. Supaya Bapak bisa meningkatkan lebih kualitas entrepreneur. Entrepreneur, Pak, dari bidang bisnis, program sekolahan.

Jadi, sehingga kita besok kalau sudah pulang dari pondok pesantren, kita memiliki ilmu kemandirian dalam bisnis atau usaha, sehingga kita tidak bergantung pada pemerintah, Pak.

Mungkin cukup sekian yang saya sampaikan pada Bapak. Kurang lebihnya mohon maaf, Pak.

Presiden RI:
Ini Pondok Pesantren Nurul Ali ini sudah ada BLK komunitasnya enggak, Pak Kiai?

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Belum Pak, sampai sekarang ini masih menunggu kapan ini BLK sampai di pondok pesantren. Nah, kesempatan ini saya yakin setelah ini Pak Jokowi menunjuk, “”Iki lo Nurul Ali sing bola-bali diliwati, ora tau diampiri, dikasih BLK. Pak Gandjar juga itu, Pak.

Presiden RI:
Nggih, segera. Segera kita bangun BLK komunitas di Nurul Ali. Segera, insyaallah, terutama untuk meningkatkan tadi, entrepreneurship kewirausahaan bagi para santri, bagi para siswa.

Perwakilan Santri Pondok Pesantren Nurul Ali Magelang, Jawa Tengah:
Bapak, masih ada salam dari kami.

Nurul Ali!

Indonesia sehat,
Indonesia hebat.

Semangat kami,
Siap, siap, siap.

Siapa kita?
Santri Nurul Ali.

Santri Nurul Ali,
Is the best, Yes.

Presiden RI:
Terima kasih.

Semoga kita semuanya sehat. Semuanya. Semuanya, anak-anak dari SMA, dari pondok pesantren, semuanya bisa melakukan pembelajaran tatap muka kembali. Dan kita harapkan penyebaran Covid-19 di negara kita bisa segera kita atasi.

Terima kasih.

Saya tutup.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tampilan Penuh