Dialog Presiden Republik Indonesia Pada Saat Peninjauan Vaksinasi Covid-19 Untuk Pelajar Dan Door To Door

Kamis, 19 Agustus 2021
Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera bagi kita semuanya.

Ini, saya melihat dari SMA 1 Medan di Sumatera Utara, kemudian Sulawesi Selatan, ini di…Pondok Pesantren Madrasah Arifah di Gowa, kemudian juga di Sumatera Barat SMA 1 Batang Anai, kemudian Kalimantan Timur di Madrasah Aliyah Negeri Bontang, kemudian di Jawa Barat di SMP Negeri 11 Depok, di Jawa Tengah di SMP 5 Kota Semarang, kemudian di Yogyakarta di Pondok Pesantren Pandanaran Sleman, di Riau di SMA 5 Pekanbaru, dan di Banten Pondok Pesantren Al-Mubarok di Serang. Selamat pagi, semuanya! Silakan, mungkin di…yang Sumatera Utara, silakan. Sudah selesai belum?

Kabinda Sumatera Utara, Brigjen TNI Asep Jauhari:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kabinda Sumatera Utara, Brigjen TNI Asep Jauhari:
Selamat pagi, Bapak Presiden. Saya, Brigadir Jenderal TNI Asep Jauhari, Kabinda (Kepala Badan Intelijen Daerah) Sumatera Utara beserta Kepala Sekolah SMA Negeri 1 (Medan) dan perwakilan siswa, mengucapkan, Salam Indonesia Sehat! Salam Indonesia Hebat!

Presiden RI:
Berapa (orang) yang divaksin, Pak Kabinda?

Kabinda Sumatera Utara, Brigjen TNI Asep Jauhari:
Untuk hari ini, (yang divaksin) 5.000 orang, Pak.

Presiden RI:
5.000 (orang)?

Kabinda Sumatera Utara, Brigjen TNI Asep Jauhari:
Siap.

Presiden RI:
Berapa tempat itu? Di berapa tempat?

Kabinda Sumatera Utara, Brigjen TNI Asep Jauhari:
Izin melaporkan, Pak. Untuk vaksinasi kami hari ini, ada tiga tempat. Yang pertama (vaksinasi) untuk pelajar, di SMA Negeri 1 (Medan) dan untuk (vaksinasi) door to door itu di dua kecamatan, yang pertama Kecamatan Medan Helvetia dan Kecamatan Medan Tuntungan.

Presiden RI:
Oke, nggih. Jadi ada (vaksinasi) yang door to door juga, ya?

Kabinda Sumatera Utara, Brigjen TNI Asep Jauhari:
Siap, Pak, ada yang door to door juga, Pak.

Presiden RI:
Oke, nggih, terima kasih, terima kasih.

Kabinda Sumatera Utara, Brigjen TNI Asep Jauhari:
Siap.

Presiden RI:
Coba di Sumatera Barat yang di SMA 1 Batang Anai.

Kabinda Sumatera Barat, Brigjen TNI Suwondo Baskoro:
Bapak izin, Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo, kami melaporkan dari SMA 1 Batang Anai, hari ini melaksanakan vaksinasi (sebanyak) 5.000 (orang).

Presiden RI:
5.000 (orang)?

Kabinda Sumatera Barat, Brigjen TNI Suwondo Baskoro:
Siap. Di tahap pertama ini, Bapak Presiden, (vaksinasi) kami dipusatkan di SMA 1 Batang Anai dari berbagai SMA di Kabupaten Padang Pariaman. Izin melaporkan, Bapak Presiden, kami bersama Bapak Gubernur, Bapak Presiden….

Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah:
Pagi, Pak.

Presiden RI:
Nggih, pagi.

Kabinda Sumatera Barat, Brigjen TNI Suwondo Baskoro:
Pak Mahyeldi, kebetulan beliau berkenan bersama-sama di hadapan Bapak Presiden. Mohon arahan dan petunjuk lebih lanjut, barangkali nanti kami akan menyampaikan dari Pak Gubernur, beberapa hal untuk menyapa, salam hormat kami dari Padang Pariaman, Sumatera Barat, Bapak Presiden. Mohon izin, Pak Gubernur.

Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah:
Baik, terima kasih.

Presiden RI:
Silakan, Pak Gub. Ini yang divaksin sudah berapa ribu sih, di Sumbar?

Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah:
Sumatera Barat, kita sudah 650.000 (orang yang divaksinasi), lebih-kurang, Pak Presiden.

Presiden RI:
Oh, alhamdulillah, banyak.

Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah:
Kita…yang sudah sampai kepada kita jumlahnya 1.500.000 (dosis vaksin) kemudian sudah kita gunakan sebanyak 1.300.000 (dosis vaksin) dan dalam beberapa hari ini, akan kita habiskan insyaallah yang 200.000 (dosis vaksin) itu, nah insyaallah besok juga akan datang tambahan dan juga di hari selanjutnya, kami terima kasih kepada Bapak Presiden atas bantuan yang telah diberikan kepada kami. Insyaallah persentase kita sekarang ini sudah lebih 15 persen dari seluruh penduduk Sumatera Barat. Dan, kemudian juga kami laporkan, Bapak Presiden, angka kesembuhan kita jauh meningkat hari ini dibandingkan dengan angka positifnya (Covid-19) dan kemudian juga Padang yang kemarin sudah…(PPKM) levelnya masih level 4, mudah-mudahan dalam pekan ini akan membaik, Pak Presiden.

Presiden RI:
Nggih.

Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah:
Terima kasih, Pak Presiden, akan bantuannya.

Presiden RI:
Pak Gub, terima kasih. Jadi stok vaksinnya itu tidak hanya di Sumbar saja, di semua provinsi, segera habiskan, nanti kita kirim lagi. Karena ini kita akan banyak vaksin yang datang dan saya sudah janji juga dengan Pak Gubernur Sumatera Barat, habis, kirim, habis, kirim, sudah, semuanya akan seperti itu.

Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah:
Terima kasih, Pak Presiden.

Presiden RI:
Nggih, Pak Gub terima kasih. Sehat semuanya.

Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah:
Alhamdulillah sehat, Pak.

Presiden RI:
Kemudian…Riau, coba SMA 5 Riau, Pekanbaru.

Kabinda Riau, Brigjen TNI Amino Setyo Budi:
Siap, siap, Bapak.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat pagi, yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia. Mohon izin melaporkan, Bapak. Kami Brigadir Jenderal TNI Amino, Kabinda Riau beserta Forkopimda diwakili oleh Ibu Kepala Sekolah SMA 5 (Pekanbaru), Provinsi Riau dan dua orang adik kita, siswi dari SMP 13 Pekanbaru, Riau dan siswa dari SMA 5 Kota Pekanbaru. Adik berdua ini adalah Ketua OSIS, Bapak. Mohon izin melaporkan, Bapak. Sebelum kami lanjutkan laporan yang akan kami sampaikan, mohon izin ada salam. Di belakang kita ada 50 orang, mohon izin Bapak, 50 orang adik-adik siswa-siswi se-Provinsi Riau yang telah divaksin (dosis) pertama dan kedua. Persiapan kami untuk memberikan salam kepada Bapak. Maju, jalan!

Siswa-Siswi SMP dan SMA se-Provinsi Riau:   
Indonesia Sehat!
Indonesia Hebat!
Indonesia Tangguh!
Indonesia Tumbuh!

Kabinda Riau, Brigjen TNI Amino Setyo Budi:
Bapak Presiden!
Bapak Jokowi!

Siap, Bapak Presiden, demikian Bapak, salam selamat pagi dari seluruh siswa dan siswi (di) Provinsi Riau. Kami masih ingat, pada saat 2018, Bapak hadir di tengah-tengah kita dalamrangka untuk mendapat penyematan Lembaga Adat Melayu, mohon izin melaporkan, Bapak, Provinsi Riau dari 34 provinsi, 34 Binda, atas perintah dan arahan dari Bapak Presiden, kami secara serentak melaksanakan vaksinasi massal setingkat pelajar dan door to door di antara siswa yang tempat dilaksanakan vaksinasi ada Pondok Pesantren Al-Kautsar, kemarin kami telah melaksanakan, Bapak, sebanyak 5.000 (orang). Ada salam dari santriwati dan santriwan, di mana  pondok pesantren tersebut pada tahun 2018 kunjungan Bapak, sekarang gedungnya sudah mewah, Bapak. Pada saat itu masih tanah rata. Salam hormat dari seluruh santriwan dan santriwati Al-Kautsar.

Lebih lanjut, kami melaporkan Provinsi Riau mempunyai 12 kota/kabupaten di antaranya ada empat pulau terluar: Pulau Rupat, Pulau Rangsang, Pulau Jemur, dan Kepulauan Meranti. Mohon izin melaporkan, Bapak, target Binda dalam rangka vaksinasi per hari 5.000 (orang). Untuk BIN seluruh Nusantara per hari 50.000 (orang). Demikian, Bapak.

Ada laporan khusus yang harus kami laporkan, kami Badan Intelijen Negara, Bapak, melaksanakan kegiatan pengawasan untuk mobilitas karena Riau masuk dalam ranking lima di Nusantara, maka keterbatasan pasukan intelijen, aparat intelijen gabungan, maka kami mempunyai sistem, mohon izin melaporkan, kalau di Jawa kita mempunyai jogo tonggo, tetapi kalau di Sumatera/Riau kami mempunyai sistem jago sodaro, sehingga apabila ada yang melanggar atau terpapar maka yang mengingatkan atau memberitahu untuk tidak berlaku seperti itu adalah tetangganya sendiri atau saudaranya sendiri.

Presiden RI:
Ya, bagus.

Kabinda Riau, Brigjen TNI Amino Setyo Budi:
Siap Bapak, terima kasih.

Sehingga badan intelijen ataupun aparat keamanan semakin tidak begitu setiap hari karena keterbatasan waktu.

Mohon izin, Bapak. Doa kami, kita semuanya aparat, aparatur negara, kementerian dan segala macam atas pimpinan Bapak bersatu padu, kami yakin kita pasti menang.

Demikian Bapak, salam semangat dari Pekanbaru.

Presiden RI:
Terima kasih.

Kabinda Riau, Brigjen TNI Amino Setyo Budi:
Siap Bapak.

Berikut penjelasan dari Ibu Kepala Sekolah SMA.

Silakan, Ibu.

Presiden RI:
Terima kasih.

Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, Ibu Elmi Gurita:
Bismillahirahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi, Pak.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam,
Selamat pagi.

Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, Ibu Elmi Gurita:
Perkenalkan, saya Elmi Gurita, Kepala SMA Negeri 5 Pekanbaru.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden dan institusi BIN yang memfasilitasi kegiatan vaksinasi massal ini untuk peserta didik kami. Semoga dengan adanya vaksinasi ini mudah-mudahan anak-anak kami tidak mudah terpapar dengan korona.

Presiden RI:
Sudah tatap muka, Bu?

Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, Ibu Elmi Gurita:
Belum, Pak.

Mohon izin Pak, kami sebetulnya sudah rindu dengan anak-anak kami Pak. Kami sudah ingin untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini kita bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan kondisi anak-anak kita sehat walafiat.

Presiden RI:
Ya, segera semuanya bisa divaksin, sehingga pembelajaran tatap muka bisa segera kita laksanakan, ya.

Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, Ibu Elmi Gurita:
Ya. dan kami juga selalu mendoakan Bapak. Semoga Bapak selalu sehat, selalu diberkahi Allah dan diberi kemudahan, sehingga dapat memimpin negara ini dengan baikan mudah-mudahan virus korona ini bisa hilang dari negara kita ini Pak.

Presiden RI:
Aamiin…aamin…aamiin.

Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru, Ibu Elmi Gurita:
Kira-kira itu yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf.

Wabilahi taufik wal hidayah,
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:

Terima kasih.

Kabinda Riau, Brigjen TNI Amino Setyo Budi:
Mohon izin Bapak, ini adik Ketua OSIS dari SMAN 5. Ada yang mohon izin untuk disampaikan, dilaporkan kepada Bapak. Silakan adik.

Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru, Tengku Baihakki:
Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalaam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru, Tengku Baihakki:
Selamat pagi yang terhormat Bapak Presiden Jokowi.

Pertama, saya mohon izin memperkenalkan diri. Perkenalkan, nama saya Tengku Baihakki. Saya dari SMAN 5 Pekanbaru Provinsi Riau.

Presiden RI:
Tengku kelas berapa?

Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru, Tengku Baihakki:
Siap, kelas 3 Bapak.

Presiden RI:
Kelas 3, ya.

Sudah disuntik vaksin belum?

Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru, Tengku Baihakki:
Siap, sudah Bapak.

Presiden RI:
Dosis satu atau dosis yang kedua?

Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru, Tengku Baihakki:
Dosis pertama.

Presiden RI:
Baru dosis yang pertama, oke.

Silakan.

Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru, Tengku Baihakki:
Pertama, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Jokowi dan instansi BIN yang telah menyelenggarakan vaksinasi massal di SMAN 5 Pekanbaru untuk seluruh siswa/siswi, santri dan santriwati se-Provinsi Riau.

Pendapat saya tentang terselenggaranya vaksinasi ini, ini akan menjadi angin segar bagi kami siswa dan siswi di Provinsi Riau, Bapak, terutama bagi saya sendiri Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru. Karena selama pandemi, kami memiliki hambatan-hambatan untuk melaksanakan program-program kerja kami, Bapak.

Presiden RI:
Ya.

Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru, Tengku Baihakki:
Di mana kami tidak dapat tatap muka, padahal OSIS (merupakan) sarana pembelajaran untuk wawasan kebangsaan di sekolah. Harapan saya, semoga korona cepat berlalu dan kita bisa kembali sekolah tatap muka, Bapak.

Terima kasih Bapak atas kesempatannya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Kita semuanya berharap anak-anak itu segera bisa belajar tatap muka, seperti yang disampaikan Ibu Kepala Sekolah. Tetapi, juga kita semuanya harus hati-hati. Jangan sampai nanti kalau pas dibuka belajar tatap muka, ada yang terpapar Covid-19. Ini yang harus kita hindari.

Oleh sebab itu, saya titip agar yang namanya memakai masker ini harus. Meskipun sudah divaksin, tetap, karena yang namanya Covid-19, virus korona ini selalu bermutasi. Dulu kita enggak menyangka, kita pikir hanya ada varian yang pertama, tahu-tahu keluar varian Delta yang sangat-sangat menular sekali.

Oleh sebab itu, saya titip semuanya kepada anak-anak, tetap belajar, daring tetap belajar, tapi kalau nanti pas bisa tatap muka pakai masker jangan dilupakan.

Terima kasih semuanya dari Riau.

Kemudian Kalimantan Timur. Madrasah Aliyah Negeri Bontang, silakan.

Kabinda Kalimantan Timur, Brigjen TNI Danni Koswara:
Kami Brigjen TNI Danni Koswara, Kabinda Kalimantan Timur.

Kami didampingi oleh Bapak Wali Kota Bontang yang kebetulan hadir pada saat ini. (Hadir) Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Bontang, dan perwakilan dari siswa Madrasah Aliyah Negeri Bontang.

Pada kesempatan ini, izinkan kami sebelum menyampaikan laporan. Izinkan kami mengucapkan salam,

Salam Indonesia Sehat!
Salam Indonesia Hebat!

Izin melaporkan, Bapak Presiden. Kami Binda Kalimantan Timur sudah melaksanakan vaksinasi terhadap lima kabupaten dan kota dengan jumlah yang kita distribusikan 11.000. Untuk sementara ini, yang sedang berlangsung adalah di Madrasah Aliyah Negeri sebanyak 2.000, yang sasarannya adalah 1.500 ditujukan untuk siswa-siswi dan 500 ditujukan kepada masyarakat dengan teknis door-to-door.

Presiden RI:
Ada door-to-door juga?

Kabinda Kalimantan Timur, Brigjen TNI Danni Koswara:
Ada, Bapak.

Presiden RI:
Ini di madrasah sudah tatap muka belum ya?

Kabinda Kalimantan Timur, Brigjen TNI Danni Koswara:
Belum, Bapak.

Presiden RI:
Belum. Ya nanti sama, kalau sudah divaksin, insya Allah bisa segera belajar tatap muka.

Berarti sudah berapa bulan tidak belajar tatap muka di Madrasah?

Kabinda Kalimantan Timur, Brigjen TNI Danni Koswara:
Sementara belum, tapi bila diizinkan oleh Bapak, di sini juga ada dari bapak kepala sekolah, bapak wali kota, maupun perwakilan siswa ingin memberikan harapan-harapan kepada Bapak kalau diizinkan.

Presiden RI:
Ya silakan. Satu orang saja. Pak wali boleh, pak kepala sekolah boleh, murid boleh.

Wali Kota Bontang, Bapak Basri Rase:
Izin, Bapak Presiden.

Alhamdulillah, berkat arahan Bapak Presiden, di Bontang keadaan darurat turun dari level 4, sekarang jadi level 3.

Kami belum melaksanakan pembelajaran tatap muka karena di sekitar kami, yang pertama, wilayah Samarinda, Kukar, Kaltim, dan Bontang masih level 4.

Yang kedua, di Bontang ini belum kita lakukan vaksin untuk anak sekolah. Dan hari ini terima kasih kepada Kabinda yang telah melaksanakan vaksin untuk anak sekolah. Mudah-mudahan setelah vaksin ini, berdasarkan arahan Pak Presiden, maka kami akan melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Presiden RI:
Di Bontang sudah berapa ribu vaksin yang sudah disuntikkan?

Wali Kota Bontang, Bapak Basri Rase:
Baru sekitar 40.000.

Presiden RI:
Baru 40.000. Dari target berapa, yang ditargetkan?

Wali Kota Bontang, Bapak Basri Rase:
Dari target 135.000.

Presiden RI:
Dari 135.000, baru 40.000, Oke.

Vaksinnya masih ada?

Wali Kota Bontang, Bapak Basri Rase:
Semua begitu datang langsung habis.

Presiden RI:
Oke, yang bener begitu. Begitu datang, langsung habiskan. Nanti kita kirim lagi. Begitu datang, langsung habiskan

Ya, Pak Wali Kota Bontang, terima kasih, terima kasih.

Yang terakhir, ini dari Gowa, Pondok Pesantren Madrasah Arifah.

Terima kasih, terima kasih, Bontang.

Terima kasih.

Kabinda Sulawesi Selatan, Brigjen TNI Dwi Suryatmodjo:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kabinda Sulawesi Selatan, Brigjen TNI Dwi Suryatmodjo:
Bapak Presiden yang terhormat,
Kami dari Sulawesi Selatan izin melaporkan. (Audio tidak jelas) … dengan tertib dan lancar, dengan sasaran para santri Pondok Pesantren dan juga ditujukan masyarakat dengan cara door-to-door di wilayah Gowa, Sulawesi Selatan.

Pada kesempatan ini juga bapak bupati ingin menyampaikan harapan-harapan kepada Bapak Presiden. Silakan, Bapak Bupati.

Bupati Gowa, Bapak Adnan Purichta Ichsan:
Assalamu’alaikum, Bapak Presiden yang kami hormati, kami cintai dan muliakan selalu.

Presiden RI:
Wa’alaikumsalam.

Bupati Gowa, Bapak Adnan Purichta Ichsan:
Izin, Bapak, melaporkan bahwa di Kabupaten Gowa, dari 765.000 masyarakat kami, alhamdulillah sudah 21 persen yang sudah dilakukan vaksin.

Presiden RI:
Sudah banyak berarti.

Bupati Gowa, Bapak Adnan Purichta Ichsan:
Itu totalnya sekitar 160.000, Pak.

Alhamdulillah sekarang, karena semangatnya melihat Bapak Presiden, semua masyarakat mau divaksin, Bapak.

Dan kami mohon bantuan agar stok vaksin selalu dikirim ke Kabupaten Gowa, sehingga semakin banyak masyarakat kami yang bisa divaksin, Bapak.

Dan harapan pelajar-pelajar yang ada di Kabupaten Gowa dan Sulawesi Selatan secara keseluruhan, kalau semuanya pelajar sudah dilakukan vaksinasi, mohon sekolah tatap muka bisa dilakukan kembali.

Semoga Bapak Presiden sehat selalu, dan bisa terus memikirkan bangsa Indonesia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Terima kasih, Bapak.

Presiden RI:
Pak Bupati, terima kasih.

Jadi nanti untuk semuanya, untuk semua pelajar di seluruh tanah air, kalau sudah divaksin, silakan dilakukan langsung belajar tatap muka karena SKB-nya tiga menteri kan sudah ada.

Dan juga, untuk Pak Bupati, nanti kalau datang vaksin, langsung habiskan, minta lagi karena ini vaksin kita mulai minggu-minggu ini akan datang banyak sekali.

Bupati Gowa, Bapak Adnan Purichta Ichsan:
Siap, Bapak.

Presiden RI:
Nggih, silakan.

Jadi, kalau vaksinnya datang, segera dihabiskan. Minta lagi, habiskan lagi agar segera terjadi kekebalan komunal, herd immunity, sehingga kita bisa terproteksi, terlindungi dari Covid-19. Harapan kita itu.

Dan kita juga berdoa terus, memohon kepada Allah SWT agar Covid segera hilang dari Bumi Pertiwi Indonesia.

(Semoga) semuanya sehat, semuanya sehat.

Bupati Gowa, Bapak Adnan Purichta Ichsan:
Aamiin, terima kasih.

Presiden RI:
Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih, terima kasih.