Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Acara Silaturahmi Presiden Republik Indonesia dengan Penggiat Infrastruktur Indonesia Dalam Rangka Hari Bhakti PU ke-78

Senin, 4 Desember 2023
Halaman Depan Istana Merdeka, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

Presiden RI:
Pertama-tama saya ingin menyampaikan atas nama pribadi dan pemerintah menyampaikan ucapan Turut Berduka Cita, mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Bapak Jenderal Doni Monardo. Semoga arwahnya di terima di sisi Allah SWT, diberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya, diampuni segala dosa-dosanya.

Wartawan:
Pak Presiden, Agus Rahardjo pernah mengatakan Pak Presiden pernah memintanya untuk memberhentikan kasus E-KTP, tanggapannya Pak.

Presiden RI:
Ini yang pertama coba di lihat, di lihat di berita-berita tahun 2017 di bulan November, saya sampaikan saat itu “Pak Novanto, Pak Setya Novanto ikuti proses hukum yang ada”, jelas, berita itu ada semuanya.

Yang kedua, buktinya proses hukum berjalan.

Yang ketiga, Pak Setya Novanto juga sudah di hukum, di vonis, di hukum berat 15 tahun. Terus untuk apa diramaikan itu? Kepentingan apa diramaikan itu? Untuk kepentingan apa? Ya sudah itu saja.

Wartawan:
Pak, ada dugaan motif politik Pak. Tetapi pertemuan itu ada Pak ya? Pertemuan Pak Presiden… (audio tidak jelas).

Presiden RI:
Saya suruh cek, saya sehari itu berapa puluh pertemuan, saya suruh cek di Setneg. Enggak ada, agenda yang di Setneg enggak ada. Tolong di cek, di cek lagi saja.

Wartawan:
Kalau ada wacana hak interpelasi itu gimana Pak menanggapinya?

Presiden RI:
Enggak mau menanggapi itu saya.

Wartawan:
Pak, terkait pernyatan Cak Imin dulu pernah seharusnya dapat jatah Menhan tetapi ternyata untuk Pak Prabowo itu gimana, Pak?

Presiden RI:
Kementerian – Menteri itu hak prerogatif Presiden, enggak ada jatah-jatah seperti itu ya, enggak ada.

Wartawan:
Terima kasih, Pak.