Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Meninjau Ruas Jalan Kota Jambi-Sungai Gelam, Provinsi Jambi
Presiden RI:
Iya, ini di Provinsi Jambi ini kan, memiliki sembilan kabupaten (dan) dua kota. Yang kalau kita lihat datanya, itu untuk jalan kabupaten ada 10.000 kilometer, yang rusak kurang lebih 4.600 (kilometer), hampir separuh yang rusak jalan kabupaten/kota. Kemudian jalan provinsi ada 1.030 kilometer, yang rusak 250 kilometer, 25 persen, seperempatnya. Jalan nasional ada 1.300 (kilometer), yang rusak 130 (kilometer).
Ini yang kita cek tadi jalan produksi untuk nanas ke sana, benar rusak. Itu masuk, akan kita mulai (perbaikannya) nanti bulan Juli, bulan Agustus. Yang ini, yang tadi (Jalan Desa Tangkit-Desa Sungai Gelam) jalan kabupaten, yang ini (Simpang Ahok-Simpang Bumi Perkemahan Sungai Gelam) jalan provinsi, ini juga akan diambil alih oleh pusat dan segera juga dikerjakan. Karena kalauĀ ndak, yang namanya jalan logistik itu sangat penting sekali, yang namanya jalan produksi itu sangat penting sekali. Sehingga itu yang didahulukan, apalagi rusak parah harus segera dikerjakan. Ya, saya rasa itu.
Dan ini, perlu saya sampaikan, ini tidak hanya di Provinsi Jambi, di provinsi-provinsi yang lain pun juga banyak yang memerlukan penanganan karena menyangkut jalan produksi dan jalan logistik, ya.
Wartawan:
Pak, ini hasil peninjauan hari ini, apakah ruas jalan yang ditinjau ini termasuk kondisi rusak parah atauĀ bagaimana, Pak?
Presiden RI:
Rusak parah, sudah merasakan sendiri itu, masa harus saya sampaikan. Itu berdasarkan ya data-data yang dimiliki oleh Kementerian PUPR, data-data yang saya miliki yang berasal dari masyarakat, dan tadi juga dikonfirmasi ke Pak Gub, ke Pak Bupati semuanya, ya. Dan, kita yang paling penting adalah langkah perbaikan yang harus secepatnya dilakukan, ya.
Wartawan:
Bapak, ini satu lagi, Bapak. Terkait ada transportasi truk batu bara yang masih menggunakan jalan nasional, Pak, dan ini masih permasalahan yang terjadi di Jambi, bagaimana Pak, apakah jalur khusus ini menjadi prioritas?
Presiden RI:
Ya seharusnya jalan batu bara itu ada jalan khususnya tetapi di sini kan belum ada. Tapi tadi Pak Gub sudah menyampaikan, sudah akan segera dimulai sehingga nanti antara jalan umum dan jalan batu bara itu sendiri-sendiri, ya.
Wartawan:
Adakah penekanan Pak, untuk targetnya kapan selesai, Pak, untuk jalur khusus (transportasi pengangkutan batu bara)?
Presiden RI:
Secepat-cepatnya. Tadi saya sudah perintah ke Pak Gub, diselesaikan secepat-cepatnya, baik lewat pola investasi maupun pakai pola yang lain. Ya, terima kasih.
Wartawan
Kalau untuk progres jalan tol Jambi, Pak?
Presiden RI:
Ya, segera diselesaikan, mungkin insyaallah (tahun) 2024 selesai.
Wartawan:
2024, Pak, ya?
Presiden RI:
Iya. Saya tidak mendengar ada hambatan, artinya sesuai jadwal, tahun depan, ya.
Wartawan:
Pak, satu lagi. Bagaimana sinkronisasi perbaikan jalan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Pak?
Presiden RI:
Oh, (jalan) yang rusak ini banyak, dikerjakan daerah, dikerjakan sama pusat tetap belum selesai, itu lo. Ini harusnya dikerjakan daerah semua, provinsi sendiri, kabupaten sendiri. Tapi karena memang jalan yang di seluruh Tanah Air yang bagiannya kabupaten, kota, dan provinsi ini, tadi kan saya sampaikan separuhnya, ya dikerjakan bareng-bareng belum tentu selesai, mungkin ini dalam waktu dua tahun, tiga tahun lah, kita akan kejar secepatnya. Terima kasih.
Wartawan:
Terima kasih.