Keterangan Pers Setelah Peresmian Bendungan Lolak

Jumat, 23 Februari 2024
Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

Presiden Joko Widodo:
Ya jadi, kembali lagi ke Bendungan Lolak di Bolaang Mongondow, ini menghabiskan anggaran Rp2.020.000.000.000, tetapi apa pun ini ke depan akan sangat bermanfaat bagi Provinsi Sulawesi Utara, baik untuk pengairan sawah, tadi saya sampaikan 2.200 hektare yang bisa terairi, kemudian kapasitas tampungnya 16 juta meter kubik, ini juga sebuah jumlah yang sangat besar, dan juga untuk air baku nanti penduduk di Bolaang Mongondow dan juga mungkin bisa ditarik juga ke Manado kalau memang ada kekurangan di sana.

Wartawan:
Untuk action pemanfaatan air baku itu sekitar kapan, Pak?

Presiden Joko Widodo:
Ya kalau sudah dirasa kurang. Kalau di masyarakat sudah kurang, artinya ini menjadi cadangan bagi air baku masyarakat. Kalau masyarakat masih belum kekurangan dan bisa mengambil dari yang eksis sekarang, ya enggak ada masalah.

Wartawan:
Pak, bagaimana dengan pembangunan Bendungan Sawangan yang ada di Kota Manado yang juga berkontribusi pada banjir bandang 2014 lalu? Apakah Sulut juga akan bisa ketambahan bendungan?

Presiden Joko Widodo:
Sekarang kan berkurang setelah ada Bendungan Kuwil ya kan, banjir di Manado menjadi sangat berkurang sekali, tetapi memang harus ada tambah satu lagi bendungan yang ini masih dalam proses pengecekan, proses desain, semuanya. Jadi, yang sangat mengurangi sekali ya Bendungan Kuwil ya.

Sebelumnya kan setiap tahun pasti ada banjir di Manado. Itu salah satu mengendalikan banjir dari sana.

Wartawan:
Pak Presiden, mungkin apa harapan ketika Bendungan Lolak ini dimanfaatkan, apalagi ini salah satu sentra untuk produksi pertanian tanaman padi di Sulawesi Utara?

Presiden Joko Widodo:
Ya kita harapkan produktivitas padi di Bolaang Mongondow menjadi meningkat, menjadi naik sehingga jangan hanya berpikir untuk Sulawesi Utara. Di sini mungkin sudah surplus, tetapi juga bisa dibawa ke provinsi yang lain yang masih defisit produksi beras. Saya kira kita harus melihat ini secara makro Indonesia ya.

Saya sampaikan tadi kita ini masih sangat kurang sekali jumlah bendungan yang kita miliki. Tadi saya sampaikan kan sebagai pertandingan, Korea memiliki 20.000, RRT/China memiliki 98.000, kita memiliki 292 bendungan saja sehingga pemerintah yang akan datang juga urusan pengelolaan air, energi itu harus menjadi betul-betul konsentrasi karena memang nanti pangan dan energi itu akan menjadi rebutan semua negara ya.

Terima kasih.

Wartawan:
Terima kasih, Pak.