Pernyataan Pers Bersama Presiden Republik Indonesia dan Perdana Menteri Jepang
Presiden RI:
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Yang Mulia Perdana Menteri Yoshihide Suga, merupakan suatu kehormatan bagi saya dan seluruh rakyat Indonesia, sore hari ini dapat menyambut kedatangan Perdana Menteri Jepang yang baru, Yang Mulia Yoshihide Suga beserta seluruh delegasi.
Kunjungan ke Indonesia adalah bagian dari rangkaian kunjungan pertama PM Suga setelah dilantik sebagai Perdana Menteri bulan September yang lalu. Hal ini menunjukkan arti penting Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia.
Di tengah dunia yang diwarnai ketidakpastian, kunjungan ini menunjukkan bahwa kita memilih untuk bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain.
Beberapa hal yang telah kita bahas dalam pertemuan antara lain yang pertama, kerja sama pengelolaan pandemi Covid-19. Sejak awal pandemi, Jepang merupakan mitra penting Indonesia dalam mitigasi pandemi termasuk evakuasi 69 ABK (anak buah kapal) WNI dari Kapal Diamond Princess di Yokohama. Dan saya menyambut baik telah ditandatanganinya Memorandum Kerja Sama Kesehatan antara Indonesia dan Jepang pada tanggal 19 Oktober yang lalu. Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN Covid-19 Response Fund.
Saya juga mengajak Jepang memperkuat tata kelola kesehatan di kawasan untuk menghadapi pandemi di masa yang akan datang, termasuk pembentukan ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases.
Kedua, saya dan Perdana Menteri Suga telah sepakat mengenai pentingnya pembentukan Travel Corridor Arrangement (TCA) bagi bisnis esensial. Kita juga sepakat menugaskan Menteri Luar Negeri Jepang dan Indonesia untuk menegosiasikan detail dan menyelesaikannya dalam waktu satu bulan.
Ketiga, kita juga membahas upaya memperkuat kerja sama di bidang ekonomi. Jepang adalah salah satu negara mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi. Saya menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang ke Indonesia seperti perusahaan Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical, dan Toyota. Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor untuk produk pertanian, produk kehutanan, dan produk perikanan dari Indonesia. Saya tadi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia.
Yang keempat, kemitraan Indonesia-Jepang dalam memperkuat kerja sama multilateral. Saya menekankan pentingnya spirit kerja sama untuk terus diperkuat, terutama di tengah rivalitas yang semakin menajam antara kekuatan besar dunia. Spirit kerja sama yang inklusif perlu juga terus dimajukan dalam rangka kerja sama Indo-Pasifik, sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Saya juga menggarisbawahi harapan agar Laut Cina Selatan dapat terus menjadi laut yang damai dan stabil.
Demikian yang dapat saya sampaikan.
Selanjutnya, saya mempersilakan Perdana Menteri Suga untuk menyampaikan pernyataan persnya.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga (diterjemahkan oleh interpreter):
Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan kehangatan hati Bapak Presiden Joko Widodo dalam menyambut kami di Istana Bogor. Saya merasa sangat senang dapat mengunjungi Indonesia yang merupakan negara besar di ASEAN dalam lawatan pertama ke luar negeri sejak saya menjabat sebagai perdana menteri.
Dalam pertemuan dengan Bapak Presiden Joko, saya menekankan tekad Jepang untuk memprakarsai upaya-upaya untuk berkontribusi demi perdamaian dan kesejahteraan kawasan ini dengan menyebutkan ASEAN memainkan peranan penting dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Jepang secara penuh mendukung ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang dipelopori Indonesia untuk diadopsi dan memiliki banyak kesamaan fundamental dengan visi Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Berpijak pada hal ini, Jepang akan bekerja sama dengan Indonesia menjelang KTT ASEAN terkait yang akan digelar bulan November mendatang.
Selain itu, Jepang bersama dengan Indonesia yang merupakan negara maritim di kawasan Indo-Pasifik sekaligus mitra strategis bagi Jepang akan mendorong kerja sama lebih lanjut, termasuk upaya untuk mengatasi wabah Covid-19. Adapun hasil-hasil konkret dalam pertemuan tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, dengan mempertimbangkan dampak penyebaran Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini, Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia. Selain itu, Jepang akan mendorong kerja sama terhadap lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis.
Kemudian, kami memastikan untuk memulai kembali perjalanan antarkedua negara bagi pebisnis termasuk perawat dan caregiver di bawah kerangka Jepang-Indonesia EPA atau IJ-EPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement) sekaligus kami sepakat berkoordinasi secara erat untuk memulai kembali secepat-cepatnya perjalanan dengan tujuan bisnis untuk jangka pendek dengan melonggarkan langkah isolasi mandiri selama 14 hari setelah memasuki negara tujuan.
Mengenai prioritas utama dalam pembangunan nasional yang ditekankan Bapak Presiden Joko, Jepang akan secara mantap memajukan kerja sama di bidang infrastruktur, seperti pembangunan MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu), kereta semicepat jalur Jakarta-Surabaya, pembangunan dan pengelolaan Pelabuhan Patimban, pembangunan pulau-pulau terluar, serta kerja sama untuk meningkatkan ketahanan ekonomi.
Selain itu, dengan mempertimbangkan perubahan situasi di kawasan, dalam rangka mengkonkretkan kerja sama di bidang keamanan dan pertahanan antarkedua negara, kami sepakat mengadakan pertemuan two plus two (2+2) dalam waktu tidak lama dan mempercepat pembahasan menuju pengalihan peralatan dan teknologi pertahanan serta mendorong pengembangan sumber daya manusia, termasuk bidang penegakan hukum di laut.
Sehubungan dengan isu-isu regional, termasuk Korea Utara dan Laut Tiongkok Selatan, kami sepakat bahwa Jepang dan Indonesia akan bekerja sama secara erat. Selain itu, saya meminta kerja sama Indonesia agar isu penculikan warga Jepang oleh Korea Utara dapat segera diselesaikan.
Jepang akan bekerja sama dan bergandengan tangan dengan Indonesia bagi perdamaian dan kesejahteraan kawasan ini, berlandaskan kemitraan strategis kedua negara kita, yang diperkokoh dengan kunjungan saya ke Indonesia kali ini.