Silaturahmi dengan Peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional)-KIS (Kartu Indonesia Sehat) Gunungkidul

Selasa, 30 Januari 2024
Taman Budaya Gunungkidul, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Presiden RI:
Mas Susanto, nggeh.

Peserta JKN-KIS-1:
Saya pasien cuci darah sudah menjalani…

Presiden RI:
Cuci darah nggeh?

Peserta JKN-KIS-1:
Iya. Sudah menjalani selama 10 tahun, Pak.

Presiden RI:
10 tahun cuci darah, nggeh.

Peserta JKN-KIS-1:
Ini teman-teman saya juga.

Presiden RI:
Oh, sami nggeh, nggeh, nggeh, nggeh, nggeh, nggeh, nggeh, nggeh.

Hati-hati, semuanya harus sehat. Karena kalau yang namanya cuci darah itu berapa minggu sekali?

Peserta JKN-KIS-1:
Seminggu dua kali, Pak.

Presiden RI:
Seminggu?

Peserta JKN-KIS-1:
Dua kali.

Presiden RI:
Dua kali seminggu atau dua minggu sekali?

Peserta JKN-KIS-1:
Seminggu dua kali.

Presiden RI:
Seminggu dua kali.

Peserta JKN-KIS-1:
Iya, seminggu dua kali. Pokoknya setiap hari harus cuci darah.

Presiden RI:
Oh, mboten nggeh. Sudah selama 10 tahun.

Peserta JKN-KIS-1:
Iya, Pak.

Presiden RI:
Nggeh. Dikenai biaya?

Peserta JKN-KIS-1:
Tidak.

Presiden RI:
Tidak. Sama sekali?

Peserta JKN-KIS-1:
Sama sekali. Semenjak ada program BPJS ini alhamdulillah pasien itu merasakan manfaatnya Pak.

Presiden RI:
Nggeh.

Peserta JKN-KIS-1:
Selama cuci darah enggak sama sekali di pungut biaya. Alhamdulillah gratis.

Presiden RI:
Cobi panjenengan bayangkan kalau Mas Susanto tadi nggeh, seminggu cuci darah dua kali (biaya) Rp820.000 sekali cuci darah. Kalau Tipe A – Rp1,2 juta, bayangkan seminggu dua kali, setahun berapa? 10 tahun berapa? Itulah tugas pemerintah, tugas negara memberikan jaminan pada rakyatnya yang sakit.